Wonderfull Life |
Anisa AE – Sudah lama banget nih gak review film, padahal tiap seminggu sekali masih ada aja film yang aku tonton. Tapi kali ini ada film gress yang masih kinyis-kinyis dan baru launching hari ini. Film tentang seorang ibu yang mempunyai anak dengan kelainan. Apalagi kalau bukan “Wonderful Life“, salah satu film yang disponsori oleh Sariayu.
Film keluarga ini saya tonton siang tadi bersama Asma dan Ilmi, dua balita saya. Saya rela naik motor berdua dengan mereka selama satu jam, jika pulang-pergi, maka 2 jam. Itu belum macetnya. Maklum saja, saya kan Malang Coret.
Kebetulan hari itu film Wonderful Life tayang selama empat kali di Mandala 21. Karena harus menunggu Asma pulang sekolah, saya pun mengambil tiket jam 13.15. Perkiraan sampai rumah lagi jam 4 sore, jaga-jaga agar tidak kehujanan di jalan.
Baca juga :Â Film Indonesia yang Bermutu? Ada kok!
Saya bersama Nur Annisa dan keluarganya pun naik motor untuk menuju lokasi. Dia bersama dua anak dan suaminya, saya bersama dua balita. Tidak takut bersepeda sendirian dengan seorang bayi? Tentu tidak. Saya sudah mempersiapkan semuanya dengan hati-hati. Bahkan sampai pada camilan untuk anak-anak nanti agar tidak rewel.
Film Wonderful Life ini cukup menggedor hati saya. Membayangkan bagaimana Aqil dan Amalia menghadapi hidup mereka. Sosok Amalia yang egois dan akhirnya sadar, mampu membuat kacamata saya berembun. Sebenarnya bisa sampai basah, kalau tidak sambil menggendong dan menemani Michan yang sudah mulai bosan.
Sosok Amalia, seorang ibu pekerja yang modern. Harus meninggalkan pekerjaannya untuk kehidupan Aqil. Agar Aqil bisa mendapatkan nilai rata-rata di semua pelajaran karena selama ini Agil hanya mendapatkan nilai di luar rata-rata.
Banyak hal dilakukan Amalia agar Aqil bisa pintar, semua itu juga atas desakan suami dan ayahnya. Mulai dari ke pengobatan alternatif, psikiater, sampai dukun. Tujuannya hanya satu, agar nilai akademik Aqil mengalami peningkatan. Sayangnya Amalia harus kecewa. Disleksia tidak dapat disembuhkan. Perjalanan dalam mencari obat inilah yang akhirnya menyadarkan bagaimana Amalia harus bersikap.
Baca juga :Â Review Film Surga Yang Tak Dirindukan
Film yang dibintangi oleh Sinyo dan Thariqah Hasiholan ini memang wajib ditonton bersama pasangan dan keluarga. Khususnya bagi para pendidik yang peduli pada perkembangan murid-muridnya. Kenapa? Ini dia lima alasannya.
1. Menanamkan pendidikan pada anak.
Film ini layak ditonton oleh semua usia. Bahkan kita sebagai orang tua bisa menanamkan nilai-nilai yang dikandung di dalam film kepada anak. Saya pun bisa menasehati Asma sambil melihat film Wonderful Life ini, seperti yang biasa saya lakukan ketika kami nonton film bersama. Karena film ini bisa ditonton oleh anak-anak.
2. Untuk suami kurang peka.
Kebanyakan, para suami memang kurang peka terhadap hal-hal seperti ini. Apalagi jika sang anak mengalami gangguan. Semua dilimpahkan pada sang istri yang katanya tidak ngapa-ngapain di rumah. Padahal tuh tugas istri tidak berhenti mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Belum juga soal anak dan tetek bengek lainnya.
Kadang tuh (terkadang), suami memaksakan kehendak pada istri dan anaknya karena merasa dialah yang mencari uang dan berkuasa. Padahal, coba lihat keluarga tanpa ayah, semua baik-baik saja. Beda jika keluarga tanpa ibu.
Baca juga :Â Review dan Give Away Film Hit Out
3. Wanita itu istimewa
Wanita sangat layak untuk dihargai. Apalagi dengan kesabaran dan kekuatan yang tiada batas. Mengandung, melahirkan dengan taruhan nyawa, menyusui selama dua tahun, bahkan rela sakit dan mati untuk anak yang dicintainya.
Wanita mampu melakukan banyak hal tanpa suami di sampingnya. Ya, walau sebenarnya mereka lemah, tapi air mata mereka adalah kekuatan. Untuk seluruh wanita istimewa di luar sana, kalian tidak sendiri, kalian istimewa.
Â
4. Anak itu dilahirkan sempurna
Apa pun kekurangan pada sang anak, dialah kesempurnaan yang diberikan Allah untuk kita, para orang tua. Dia tahu apa yang terbaik untuk kita. Anak adalah titipan, jangan paksakan keegoisan kita untuk menjudge bagaimana sang anak.
Anak berbeda dengan kita. Biarkan dia berimajinasi dan berkarya seperti yang mereka inginkan. Tugas kita sebagai orang tua adalah mengarahkan pada hal yang benar.
5. Bisa Cuci Mata
Di film ini, kita dimanjakan oleh pemandangan indah, kekayaan alam Indonesia. Tanpa perlu ke sana, kita sudah disuguhi berbagai macam dengan hanya duduk di dalam bioskop. Tempat-tempat yang dilewati oleh Amelia dan Aqil. Di sini kita benar-benar dimanjakan.
Yan penasaran trailernya, bisa dilihat di sini :
Bagaimana kelanjutan ceritanya? Bisa langsung tonton di bioskop terdekat, ya?
Jangan lupa tinggalkan komentar, follow blog, dan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Nanti akan langsung saya follback buat yang komentar langsung. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae dan FP Anisa AE biar dapat update info tiap hari ^^v
31 Comments. Leave new
"2. Untuk suami kurang peka." Ini bukan curhat kan kakak…??
😀
Bukan kok XD
Gusti, jempol tangan dan kaki kauak e kurang mbak, nyilis seg, hehe. Salut pokok ke mbak, motoran bawak anak2 kecil mana dari Kepanjen lagi, tahu persis jauhnyaa.
Suka poin ke empatmya mbak. dan kita mengarahkan sesuai minatnya 😉
Hahahaha bisa saja. Makasih. 😀
Wah perlu nih nonton bareng keluarga kecil…
Bener banget! 😀
Perjuangan mbak Anisa bersama 2 balita, menuju bioskop sudah cukup membuat saya berdecak kagum akan sosok wanita, ditambah lagi review filmnya. Semoga saya memiliki cukup keberanian menembus Jakarta menuju bioskop juga. TFS ya mbak 🙂
Sama-sama. 😀 Damar Aisyah juga hebat kok! ^_^
Kalau saya sih orangnya santai mbak Anisa, tidak begiru menuntut anak harus nilainya bagus meskipun setiap orang tua pasti menginginkan ya. Lain dengan suami yang agak menuntut, tapi saya selalu menyemangati anak supaya tidak panik kalau nilainya kurang bagus. Salah satu jalan saya leskan mata pelajaran tertentu seperti mat, ipa dan bhs inggris untuk membantu mengejar.
Film ini bisa membuka mata hati orang tua supaya tidak terlalu menuntut anak untuk sempurna ya, toh masih ada faktor lain yang bisa menentukan kesuksesan seseorang, tidak hanya segi akademik. Film wajib nih buat kita-kita 🙂
Iya, Mbak. Lagipula kan kecerdasan anak juga berbeda-beda. Kita tidak bisa menuntutnya, karena anak memiliki kesenangan sendiri yang patut dihargai. 🙂
Aku pengin bisa gambar unik n bagus kayak Aqil.
Sama. Aku juga. 🙂
saya baca ini kemudian fokus ke no.2, tapi pas gulir lagi berubah menjadi no.5 lalu tersadar no.5 lain yang saya pikirkan. Akhirnya alasan utama kalau mau nonton ini tetap no.2 *tutupmuka*
Baper, ya? :p Hehehe
Jadi pingin nonton nih Mbak Anisa 🙂
Ayo nonton. 😀
Waah…keren mbak bawa dua balita ke bioskop. Saya baru satu kali nonton bersama duo krucil. Itu pun sama misua. Pas di bioskop si dua tahun nangis di tengah film shg saya harus keluar. Padahal filmnya finding dori. Tp gara2 mbak nisa jd pengen nyoba ih nonton bersama yg bukan film kartun
Ayo nonton. 😀 Banyak pelajaran yang bisa dipetik di film ini.
baca review film ini beneran terharuu hiks..
Apalagi kalau nonton filmnya, Mbak. 🙂
Aku penasaran sm film ini, blm ada waktu buat nonton.
Dlu pernah juga liat film ttg disleksia dan itu sukses buat aku nangis bombay
Aku terharu sama film ini. Apalagi filmnya ringan, jadi anak kecil juga paham maksudnya. 🙂
oh iya sempat nonton trailernya doang untuk film ini
tapi belum sampek nonton filmnya 🙂
Makanya, ayo nonton. Nggak nyesel deh! 😀
belum nonton film ini. kayaknya bakalan baper nih kl nonton ini
Ayo nonton. Bapernya sih pasti. 🙂
Besok cek dulu ah di bioskop terdekat masih ada ga yah, anak saya udah lama ngajakin nonton bioskop gara2 iklan film warkop 🙂 tapi itu kan bukan buat anak2 makanya ga saya turutin, kalau yg ini kayanya seru juga nonton bareng anak
Betul tuh! Ayo nonton. 😀
habis baca, jadi penasaran sama filmnya mbak 😀
Ayo nonton. 😀
jalan ceritanya bagus ya, aku suka..