Saat memulai investasi baik itu dalam instrumen Reksadana maupun yang lain, Anda harus waspada terhadap bias yang ada di dalamnya. Bias investasi ini menjadi salah satu faktor yang harus dipahami oleh investor jika ingin mengoptimalkan profit.
Sebagai investor, perlu diketahui bahwa faktor bias ini ternyata bisa berpengaruh terhadap pilihan di masa depan. Mari cari tahu apa saja jenis bias investasi yang perlu Anda waspadai.
Apa Itu Bias dalam Investasi?
Pada dasarnya investasi bukanlah merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Dalam sebuah langkah investasi akan selalu ada banyak pertimbangan dan keputusan yang sifatnya sangat personal.
Bias investasi itu sendiri akan menjadi sebuah tantangan bagi investor. Nantinya kondisi bias ini bisa menurunkan potensi return yang bisa diperoleh investor dan meninggalkan rasa penyesalan.
Bias dapat dipahami sebagai sebuah istilah untuk menunjukkan adanya kecenderungan terhadap sebuah perspektif tertentu. Bias dalam investasi memiliki hubungan yang sangat erat dengan kognitif otak manusia.
Setiap kali akan mengambil keputusan investasi, seorang investor seharusnya memiliki pertimbangan. Namun keputusan akhirnya bisa dipengaruhi oleh banyak hal dan malah merugikan investor itu sendiri.
Daftar Bias dalam Investasi yang Harus Dihindari
Anda bisa lebih mudah memahami soal bias dalam investasi jika tahu apa saja jenis bias itu sendiri. Berikut adalah beberapa daftar bias investasi yang sebaiknya dihindari demi profit optimal di masa depan:
-
Confirmation Bias
Pertama ada confirmation bias dimana seorang investor akan menafsirkan sebuah informasi sesuai dengan keyakinan sendiri. Di sini investor bisa dikatakan memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi.
Investor akan berusaha untuk menghindari rasa tidak nyaman secara emosional dan merasa bahwa dirinya tidak akan membuat kesalahan. Padahal bisa jadi langkah yang diambil kurang tepat dan ternyata menyebabkan kerugian.
-
Reactive Devaluation Bias
Selanjutnya ada reactive devaluation bias dimana seorang investor akan menolak sebuah informasi berdasarkan sumbernya. Padahal bisa jadi informasi tersebut tepat dan bisa meningkatkan profit.
Misalnya, Anda mendapatkan insight saat berinvestasi di Reksadana dari pihak yang ternyata tidak Anda sukai. Mayoritas orang akan menolak informasi dari sumber yang tidak disukai tanpa mempertimbangkan kebenarannya.
Seorang investor seharusnya bisa menerima informasi dari pihak manapun dan melakukan seleksi secara bijak. Analisis yang tepat dari setiap informasi yang diterima akan sangat membantu investor untuk mengambil keputusan terbaik.
-
Optimism Bias
Ada pula optimism bias dimana seseorang akan selalu merasa optimistis terhadap hasil yang dicapai di masa depan. Namun sikap optimistis tersebut justru berbahaya karena membuat orang merasa terlalu percaya diri.
Jika jenis bias ini tidak dihindari, maka Anda akan merasa optimistis secara berlebihan. Bahkan bisa jadi Anda tidak menyadari bahwa ada kerugian di depan mata. Anda akan terus melangkah karena merasa sangat yakin.
Perlu diketahui bahwa jenis bias ini bisa membuat Anda mengalami kerugian besar. Bahkan bisa membuka risiko terjadinya utang dan kehilangan uang dalam jumlah yang tidak sedikit.
-
Hindsight Bias
Jenis bias yang satu ini membuat investor seolah-olah dapat meramal atau membuat prediksi di masa depan. Biasanya investor akan memakai pola-pola harga di masa lalu dan membuatnya merasa pola di masa depan akan sama.
Adanya bias semacam ini membuat seseorang merasa sangat yakin dan percaya diri bahwa prediksinya tersebut benar. Padahal investor tersebut hanya mengandalkan firasat dan belum tentu prediksinya tepat.
-
Loss Aversion
Hampir sama seperti optimism bias, namun investor akan merasa lebih rugi jika menyerah sekarang. Meskipun ada sinyal tidak bagus pada performa instrumennya, investor akan tetap bertahan.
Misalnya, Anda tetap bertahan pada satu jenis instrumen investasi padahal sudah muncul tanda-tanda kerugian. Sebaiknya jenis bias seperti ini dihindari dan Anda harus lebih peka lagi terhadap tanda-tanda negatif yang bisa merugikan.
Mulai Berinvestasi Bersama Manajer Investasi Profesional
Mari mulai langkah investasi Anda bersama mitra yang tepat yakni perbankan prioritas DBS Treasures. Di sini Anda bisa mendapatkan beragam kemudahan investasi dalam instrumen Reksadana.
Dana investasi akan dikelola oleh Manajer Investasi profesional. Manajer Investasi telah bermitra dengan DBS Treasures dan akan mengoptimalkan performa dari instrumen investasi Anda. Anda akan bertemu tim ahli finansial yang siap memberikan dukungan wawasan investasi. Pengetahuan Anda mengenai dunia investasi akan semakin luas dan membuat langkah investasi jadi semakin efektif.
Anda berkesempatan untuk didukung analisis pasar terkurasi dari tim ahli finansial yang akan mengomunikasikannya. Dapatkan peluang terkini yang sudah disesuaikan dengan profil risiko dan kebutuhan portofolio Anda, dimotori Artificial Intelligence/Machine Learning (AI-ML). Insight tersebut dilengkapi solusi terkurasi terkait investasi (Grow) dan asuransi (Protect), sehingga Anda dapat cepat dan yakin berinvestasi melalui media sesuai preferensi.
Mulailah perjalanan investasi Anda dalam bentuk instrumen Reksadana bersama DBS Treasures. Dapatkan beragam manfaat dan kemudahan investasi yang berpotensi . Klik di sini untuk informasi lebih lengkap.