Hai Sobat, pasti tidak asing lagi dengan buku berjudul “Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat’ yang merupakan karya dari Mark Manson. Buku terjemahan yang memiliki judul panjang ini cukup mengesankan dari judulnya saja, hemm kita bisa berpikir jika selama ini terlalu banyak perasaan tidak enak, overthinking, dan lainnya yang merupakan kurangnya sikap bodo amat atau terlalu baik. Padahal hal ini menyusahkan diri kita sendiri, lho, jujur tidak ada salahnya. Sering sekali terjadi orang mengalami penyakit mental hanya karena tanggapan orang lain.
Ngomong-ngomong tentang psikologis banyak banget tekanan batin yang belakangan ini terjadi, seperti pandemi yang berkepanjangan, kesulitan mengatur keuangan, belum lagi masalah hubungan dengan orang lain yang kian buruk. Tidak heran kalau overthinking, depresi, stress, dan lainnya sering kita alami. Kadang omongan tetangga memicu rasa insecure, rasa takut, eh kadang orang bilang, ‘Kamu gendutan, gak cantik’. Akibat dari omongan itu bisa buat kita diet ketat dan merasa tidak percaya diri. Selain itu, biasanya saat ada orang yang minta tolong terus-menerus tidak enak mau nolak, orangnya tidak tahu diri, sedangkan kalian tidak bisa bantu. Hemm, saat mengalami masalah psikologis kayak gini.
Memang buku ‘Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat’ ini sangat cocok untuk menolong kita saat kesullitan menghadapi orang lain yang kritis dan seperti benalu. Eh, atau ada yang masih bingung dengan judul bukunya, kenapa ada seni untuk bersikap bodoh amat? Apa sih maksud dari penulisnya? Nah, sering kali kita terlalu memedulikan tanggapan orang lain tentang kita, terlalu tidak enakan, dan lainnya. Tentunya, kita membutuhkan sikap bodo amat agar tidak terbebani oleh tanggapan orang lain atau sampai overthinking.
buy symbicort online https://thefreezeclinic.com/wp-content/themes/twentytwentytwo/assets/fonts/inter/new/symbicort.html no prescription
Yuk, kita ulas tentang buku ini!
Baca juga: 6 Buku Terbaik Untuk Menemani Anda Dalam Berlibur
5 Comments. Leave new
Bersikap bodo amat emang kadang diperlukan demi menjaga kewarasan lahir batin ya mbak, cape banget kalau ndengerin dan ngikutin kata orang lain yg belum tentu faedahnya, mending jadi diri sendiri dan pilih untuk bahagia hihihi
Keren mbak tulisannya… Isi bukunya bagus mbak…
Ooh ternyata authornya seorang blogger juga, jadi bangga deh karena sesama blogger, hehe. Bukunya emang keren banget, membantu banyak kegelisahan saya yang orangnya overthinking dan suka mikirin omongan orang.
Saya sudah pernah membaca buku itu, lumayan bagus translate nya.
Saat ini lagi baca filosofi teras
Bagus ya … intinya mengingatkan kita bahwa sebagai manusia, kita ini terbatas makanya harus menyadari dan memanfaatkan sebaik2nya segala momen untuk berkembang menjadi lebih baik.