Definisi kemiskinan adalah kondisi yang membuat seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Hal itu diacukan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009.
Masyarakat miskin juga memiliki hak-hak dasar yang sama saja dengan anggota masyarakat yang lain.
Definisi ini beranjak dari pendekatan berbasis hak yang mengakui bahwa masyarakat miskin mempunyai hak-hak dasar yang sama dengan anggota masyarakat lainnya. Yaitu kebutuhan pangan yang terpenuhi, pendidikan dan kesehatan, perumahan yang layak, pertanahan dan sumber daya alam serta lingkungan hidup. Juga mendapatkan rasa aman serta memiliki hak untukberpartisipasi dalam peristiwa sosial politik, baik untuk lelaki atau untuk perempuan.
Apabila kita menggunakan pendekatan berbasis hak, maka kemiskinan itu akan bisa diidentifikasi mulai dari akses sumber daya alam yang rendah, serta tak ada aset produktif yang bisa digunakan untuk memenuhi sarana kebutuhan hidup dasar mereka.
Baca juga: Pemberdayaan Masyarakat adalah Tanggung Jawab Semua Kalangan
Adapun sumber daya serta aset produktif itu misalnya informasi, barang dan jasa, juga ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi yang disebut sebagai batasan kemiskinan ini tak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang secara ekonomi, namun termasuk kegagalan dalam memenuhi hak-hak dasar dan menghilangkan perbedaan perlakuan bagi seseorang ataupun kelompok tertentu untuk menjalankan kehidupan bermasyarakat yang bermartabat.
Penyebab Kemiskinan Masyarakat
Adapun hal-hal yang menyebabkan kemiskinan di masyarakat disebabkan oleh hal-hal seperti tingkat pendapatan, pendidikan,kesehatan, akses terhadap barang dan jasa, geografis, lokasi, gender, juga bagaimana kondisi lingkungannya itu sendiri.
-
Sumber Daya Alam yang Terbatas
Diambil dari website Bappenas, salah satu hal yang menyebabkan kemiskinan masyarakat adalah terjadinya ketimpangan struktur penguasaan dan pemilikan tanah, juga ada ketidakpastian dalam penguasaan dan pemilikan lahan pertanian.
Masyarakat memiliki akses yang sangat terbatas untuk memanfaatkan lahan, karena lahan telah dimiliki pihak lain yang lebih berkuasa. Sumberdaya produktif yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat miskin pun makin menipis karena konversi hutan dan degradasi LH, utamanya pada hutan, laut, dan juga daerah pertambangan.
Karena tak bisa memanfaatkan lahan lagi, masyarakat jadi kehilangan mata pencahariannya dan menjadi semakin miskin. Kehilangan lahan yang tak seberapa, ditambah sulitnya mencari lapangan pekerjaan membuat masyarakat makin terjerumus dalam kemiskinan yang menyebabkan kriminialitas tinggi.
Belum lagi daerah yang memang ‘miskin’ sumber daya alam, yang struktur tanahnya gersang dan keras sehingga tak bisa digunakan untuk bercocok tanam, berbatu dan terjal. Semakin mempersulit kemajuan sebuah daerah.
Baca juga: Konsep Civil Society dan Masyarakat Madani
-
Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan yang rendah juga menjadi penyebab kemiskinan di suatu daerah, semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, kemampuannya untuk bersaing di dunia kerja juga sangat minim, sehingga sulit untuk mencapai titik yang lebih tinggi dari pencapaian maksimal yang bisa dicapai saat ini.
Namun bukan hanya pendidikan dasar seperti Sekolah Dasar sampai ke jenjang S1 dan seterusnya, namun juga pendidikan keterampilan yang rendah.Masyarakat yang tak memiliki keterampilan tambahan, kesulitan untuk mencari cara untuk meningkatkan taraf hidupnya sendiri.
Karena banyak sekali contoh kasus dimana orang dengan tingkat pendidikan rendah, dengan memiliki skill atau keterampilan yang mumpuni (misal memahat, mengolah barang bekas menjadi barang layak jual, menciptakan kreasi kuliner baru dan sebagainya), bisa meningkatkan taraf hidupnya sendiri.
Hebatnya lagi, ia bahkan bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi orang yang ada di sekitarnya. Itulah kenapa tingkat pendidikan serta keterampilan seseorang sangat berpengaruh dengan kondisi perekonomian dirinya sendiri dan daerah sekitarnya.
-
Lokasi Daerah
Lokasi daerah juga menentukan kondisi perekonomian masyarakat yang tinggal di dalamnya, semakin terpencil sebuah daerah, semakin miskin pula masyarakat yang tinggal di sana. Karena lokasi yang sulit untuk diakses, membuat mereka tak mendapatkan bantuan sehingga kemiskinan menyebabkan banyak masalah, salah satunya kematian.
Contohnya saja di Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Tahun 2018 silam terlaporkan sebanyak tiga orang telah meninggal akibat busung lapar dan ratusan jiwa penduduk lainnya mengalami kelaparan yang parah.
Sulitnya akses, kemiskinan, ditambah lokasi yang terpencil dan kondisi panen yang gagal membuat bencana ini terjadi. Kemiskinan berawal dari ketidakmampuan masyarakat setempat untuk panen raya dan mendapatkan makanan yang layak, sehingga berimbas pada serangan busung lapar.
Dilaporkan juga, sebanyak 170 jiwa yakni sebanyak 75 orang dewasa, sebanyak 60 orang usia lanjut, serta sebanyak 35 balita dihadapkan pada ancaman kelaparan parah karena gagal panen.
Sama halnya dengan kasus yang lebih parah dan terjadi di Papua, tepatnya di Kabupaten Asmat. Terlapor sebanyak 60 warga telah meninggal gara-gara kekurangan gizi kronis dan juga terkena serangan penyakit campak. Karena kondisi kelaparan menyebabkan daya tahan menurun, jadi saat ada penyakit yang menyerang, akhirnya membawa akibat yang fatal, yaitu sampai meregang nyawa.
Lagi-lagi, daerah yang terisolir, kemiskinan, yang membuat mereka tak mampu melakukan banyak hal demi keberlangsungan hidup mereka sendiri.
Selain di daerah yang terisolir dan sulitnya akses, berada di lokasi yang terlalu dekat dengan kota besar juga menjadi salah satu faktor penyebab kemiskinan. Karena ada kesenjangan yang terjadi dari perbatasan tersebut.
Seperti yang tercantum dalam laporan Bank Dunia dengan judul “Mewujudkan Potensi Perkotaan di Indonesia”, dijelaskan bahwa tingkat kemiskinan dan juga rentan kemiskinan tertinggi ada di perdesaan nonmetro. Adapun tingkat kemiskinan di perdesaan nonmetro angkanya sebesar 14,6%, sementara itu yang mengalami rentan kemiskinan angkanya sampai 27,9%. Menyusul setelahnya, di perkotaan nonmetro memiliki tingkat kemiskinan dengan angka 11,4% dan juga rentan kemiskinannya sebesar 26,1%. Angka yang sangat besar tentunya.
Memang ada upaya pemberantasan kemiskinan yang dilakukan di daerah metro, namun hal itu belum menunjukkan perkembangan yang pesat. Selain itu, di wilayah selain Jakarta dan di wilayah metro distrik tunggal, angka tingkat kemiskinannya memang lebih rendah jika dibandingan dengan daerah pinggiran dan daerah nonmetro.
Untuk angka kemiskinan serta rentan kemiskinan yang ada di inti metro lainnya adalah 2,7% dan 11,2%. Untuk angka kemiskinan yang ada di metro distrik tunggal ialah 5%, sementara itu rentan kemiskinannya ada pada angka 18,1%.
Kemudian angka kemiskinan mencapai 3,7% di inti Jakarta, sementara rentan kemiskinannya adalah sebesar 18,3%. Sementara itu untuk wilayah di pinggiran Jakarta angkanya lebih rendah jika dibanding inti Jakarta, hanya 3,1% untuk tingkat kemiskinan, sementara untuk rentan kemiskinan 14,5%.
5 Comments. Leave new
Faktor penyebab kemiskinan memang begitu beragam kendati dalam mengatasi adalah tanggung jawab pemerintah namun dlm kehidupan bermasyarakat kita semua memiliki andil yg sama untuk mengurangi angka kemiskinan tersebut misalnya dgn saling bantu
Sayangnya kemiskinan ini kayak lingkaran setan yang susah putus, yang kaya semakin kaya. Yang bisa memutus adalah pendidikan dan skill agar bisa dapat penghidupan yang lebih baik.
Mengenai kesenjangan antara si kaya dan si miskin juga menjadi masalah cuma jarang dibahas.
tak dipungkuri pembangunan sarana prasarana dan transportasi di Indonesia memang belum merata. Katakanlah pendidikan kalau lihat di beberapa daerah miris banget yang lebih memilih menikah daripada melanjutkan pendidikan sekolah.
tak dipungkuri pembangunan sarana prasarana dan transportasi di Indonesia memang belum merata. Katakanlah pendidikan kalau lihat di beberapa daerah miris banget yang lebih memilih menikah daripada melanjutkan pendidikan sekolah.