Dalam zaman apa pun, jika
petunjuk Rasul diikuti, maka pada keluarga itu akan
terbangun benteng yang kokoh terhadap penyakit kerangkeng sosial itu dan
menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah. Ada beberapa tingkatan
kualitas keluarga ;
Pertama kualitas mutiara. Mutiara tetaplah mutiara
meski terendam puluhan tahun di dalam lumpur. Keluarga yang berkualitas
mutiara, meski hidup di zaman yang rusak atau tinggal di lingkungan
sosial yang rusak, ia tetap terpelihara sebagai keluarga yang indah
dengan pribadi-pribadi yang kuat. Keluarga ini memiliki mekanisme dan
sistem dalam pergaulan sosial yang menjamin keutuhan kualitasnya meski
di tengah masyarakat yang tak berkualitas.
Kedua, kualitas
kayu. Kursi kayu akan tetap kuat dan indah jika berada dalam ruang
yang terlindung, tetapi jika terkena panas dan hujan, lama kelamaan
akan rusak. Model keluarga seperti ini sepertinya terpengaruh oleh
lingkungan negatif masyarakatnya, tetapi sebenarnya yang terpengaruh
hanya lahirnya saja, mungkin hanya mode pakaiannya, hanya kemasan
lahirnya, sedangkan etosnya, semangatnya, komitmennya, keteguhannya
tidak terlalu terusik oleh situasi sosial. Kerusakan lahir keluarga ini
dapat segera diperbaiki dengan sedikit shock therapy, dengan sedikit
pendisiplinan kembali, seperti kursi yang rusak karena kehujanan bisa
diperbaiki dengan diplytur kembali.
Sementara itu, yang
ketiga kualitas kertas, apalagi sekelas kertas tissue, ia segera akan
hancur jika terendam air. Model keluarga seperti ini sangat rapuh
terhadap dinamika sosial. Mereka mudah mengikuti trend zaman dengan
segala macam assesorisnya sehingga identitas asli keluarga itu hampir
tidak lagi nampak. Segala macam trend masyarakat diikuti dengan
semangat, tanpa mempertimbangkan esensinya. Dibutuhkan laminating
sosial untuk melindungi keluarga seperti ini dari pengaruh buruk
masyarakatnya. Laminating sosial bisa berbentuk pakaian, yaitu
mengenakan pakaian yang dikenali sebagai pakaian orang baik-baik,
misalnya busana muslimah, bisa juga menjadi anggota dari club atau
kumpulan orang-orang yang dikenali sebagai kumpulan orang-orang baik,
misalnya menjadi anggota majlis pengajian atau orhganisasi yang dikenal
melakukan aktifitas keagamaan berstruktur, atau tinggal di dalam
lingkungan yang ketat sistem pemeliharaan identitasnya.
Maha Besar Allah. Semoga kita terjaga dari segala hal akan merusak tingkat kualitas keluarga kita. Aamiin.