Benar ya jika dosa-dosa di masa lalu akan dibayarkan saat kita berada di tanah suci. Ini saya alami sendiri. Berkali-kali saya istighfar dan sholat Taubat agar dosa-dosa diampuni. Dosa yang sangat besar ke orang tua, tetangga, para santriwati di pesantren, juga saudara dan keluarga. DI kisah perjalanan umroh kali ini banyak pelajaran yang bisa saya petik.
Pada hari keempat, saya sudah 2x dikunci, gak bisa masuk ke kamar hotel. Selain itu, pada hari keberangkatan saya ke Jeddah, saat di Juanda, mendapatkan kabar jika tertipu sekitar 20 juta. Allahuakbar. Langsung lemes dan nangis di bandara. Jumlah itu bukan jumlah yang kecil. Sampai gak berani belanja-belanja di sini.
Mungkin ada yang bilang saya gak bisa jaga nafsu karena belanja sampai 20 juta. Padahal saat itu saya memberikan baju-baju untuk orang lain, mukena rencananya juga buat mushola yang gak ada mukenanya. Kerudung mau dibagi-bagikan juga. Tak disangka malah kena tipu seperti ini.
Sistemnya remburs, jadi influencer membeli barang sendiri, lalu posting di sosmed, tag brandnya. Semua seperti nyata karena kirim foto pun harus tunggu acc dari admin. Kasih logo juga di foto. Saat itu saya ambil produk dari Elzatta, Dauky, dan juga Batik Semar, ternyata penipuan.
Awalnya sempat ragu jika ini penipuan, tapi penanggung jawab yang juga seorang blogger, meyakinkan saya bahwa semua aman. Yang mengurusi Elzatta Jateng, Batik Semar, Elzatta Bandung juga orangnya berbeda. Ternyata orangnya sama.
Bahkan ada yang ngasih tau penipuan sejak awal, malah dianggap bahwa itu hanya ingin membuat dana untuk talent lain tidak turun. Padahal Elzatta sudah mengeluarkan surat jika tidak melakukan campaign tersebut. Ya kali masa’ Elzatta gak sadar kalo di tag sama banyak influencer secara drastis selama berbulan-bulan dan baru mengeluarkan surat sekarang?
Beberapa penanggung jawab sudah melaporkan penipuan ini dan mengirim surat panggilan atas nama Yeni Aliviawati, ibu dari seorang artis baru, Nayla. Ternyata korbannya banyak dan sudah menipu sejak 2018. Namun, nama itu tidak ada di pencarian Google sebagai penipu. Astaghfirullah. Sudah ahli si ibu ini.
Pihak Elzatta dan Batik Semar juga sudah membuat pengumuman akan mengusut kasus ini agar pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ya kali, kan si Yeni udah bikin brand dihujat seperti itu, masa’ gak diusut?
Saya gak tau harus bilang apa. Yang jelas benar-benar kecewa karena percaya dengan Mbak Isrinur, penanggung jawab yang mengajak saya. Benar-benar saat ini sudah krisis kepercayaan. Apalagi mbaknya ternyata nalangin pembayaran yang macet beberapa hari dan percaya saja sama Bu Yeni. Terus meyakinkan para talent dan membuka orderan lagi dan lagi. Bodohnya saya.
Saat saya cerita ke suami, suami meminta saya untuk ikhlas dan saya harus fokus ibadah. Subhanallah, suami saya tuh sesuatu banget. Ya walaupun nyatanya memang agak sulit karena barang-barang saya berikan kepada orang lain, berbeda dengan akad awal. Akhirnya saya pun mencoba menata hati untuk mengikhlaskan semuanya. Ini adalah cara Allah untuk membersihkan harta saya dari segala hal yang haram. Allah memberi tahu saat saya perjalanan umroh dan tentunya semua ini karena Allah pun sudah menentukannya. Semoga Allah menggantikan dengan yang lebih banyak dan lebih berkah.
Mengunjungi Museum Masjid Nabawi.
Masih di hari ketiga, saya mengunjungi Museum Masjid Nabawi. Di sini menceritakan bagaimana perjalanan Masjid Nabawi dari mulai dibangun oleh Nabi Muhammad, sampai menjadi seperti sekarang ini. Ternyata Masjid Nabawi punya 250 payung dan ada 10.000 tempat wudhu. Untuk luasnya adalah 400.000 meter persegi. Ada 27 kubah yang bisa bergerak juga. Subhanallah.
Perjalanan dari hotel tempat saya menginap sampai ke halaman Masjid Nabawi sekitar 250 meter. Dari halaman ke tempat sholat wanita, 250 meter juga. Jadi, kalau berjalan pulang pergi buat sholat, jauhnya 1 kilo meter. Kalau sholat 5 kali sehari ke masjid, jadinya 5 kilo meter. Namun, hal ini bisa disiasati dengan sholat Ashar, lalu menunggu Maghrib, dan menunggu waktu Isya. Waktu longgar bisa buat ngaji.
Kalau setelah sholat Subuh bisa langsung balik ke hotel. Setelah sholat Zuhur, balik lagi karena waktunya makan siang. Kalau makan malam, waktunya setelah sholat Maghrib, tapi bisa sampai jam 10 malam. Pokoknya setelah sholat Subuh dan Zuhur, langsung balik hotel buat makan, biar kebagian, dan restonya gak tutup.
Masuk ke Raudhah.
Lupa nulis, di hari kedua, saya mengunjungi raudhah setelah Isya dan hari kelima juga bisa ke sana. Kami masuk menggunakan surat tasreh untuk jamaah. Alhamdulillah senang banget bisa sholat dan berdoa di raudhah. Nangis ingat dosa selama ini dan minta maaf pada Allah. Sampai mata saya bengkak.
Untuk masuk pertama, lewat dalam Masjid Madinah. Dorong-dorongan dan cepat-cepatan masuk ke dalam sana. Rasanya sesak karena semua ingin segera bisa sampai ke sana. Untuk yang hari kelima, bersama rombongan, kami antri satu per satu memanjang dan bergandengan. Jumlah jamaah yang masuk juga dihitung oleh penjaganya. Senang banget yang kedua. Subhanallah.
Pada hari keenam, setelah sholat Subuh, saya ke raudhah lagi bersama Ibu. Alhamdulillah semua lancar. Tidak seperti pertama yang desak-desakan, kali ini tuh seperti dilapangkan jalannya. Bahkan bisa sholat sunnah dengan dilindungi orang-orang baik dari Malaysia dan Pakistan agar orang lain tidak bisa lewat. Pas berdoa, bisa di depan raudhah langsung. Subhanallah. Saat yang lain diusir polisi buat mundur, saya dan ibu malah maju sampai paling depan. Subhanallah.
Apalagi Ibu, beliau berkali-kali berkata bahwa tak menyangka bisa berada di Madinah. Memang kami bukan dari keluarga kaya. Saya saja tinggalnya masih ikut mertua, tapi jika sudah niat buat umroh, maka tak ada yang tak bisa. Allah sudah memanggil saya. Saya di raudhah berdoa agar semua keluarga besar dan karyawan saya bisa dipanggil ke sini juga. Semoga omset semakin melejit dan saya bisa mengumrohkan karyawan. Tentu juga teman-teman saya semua juga semoga bisa ke sini juga. Aamiin.
Uang Saat Belanja.
Ngomongin soal belanja, di sini 1 riyal sama dengan 4.000 rupiah. Uang rupiah juga bisa digunakan lho. Kalau mau bawa ATM, pastikan membawa yang ada tulisan VISA di kartunya. Kalau pakai kartu ATM ini, bisa dipakai buat gesek dan ambil di ATM. Pas masuk ke Museum Masjid Nabawi, tidak menerima uang Indonesia, jadi bisa gesek saja. Untuk tiket masuknya membayar 15 riyal atau 60 ribu rupiah.
Jamaah Meninggal.
Ada seorang nenek yang meninggal, salah satu jamaah yang ikut bareng saya. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Untungnya beliau pada hari keempat masih sempat mengunjungi Masjid Nabawi walau menggunakan kursi roda. Soalnya dari pertama berangkat, beliau ambruk, gak bisa bangun. Semoga nenek itu diampuni dosanya dan diterima segala amal perbuatannya. Aamiin.
Padahal saya pingin banget meninggal di sini juga. Dimakamkan di dekat Masjid Nabawi. Agar kalau nanti dibangunkan dari kubur, saya bisa segera berlari dan berkumpul dengan Rosulullah.
Saya Sakit.
Masih di hari kelima, rasanya mau ambruk. Padahal Ibu sehat-sehat saja. Kok malah saya yang ambruk ini? Setelah sarapan, saya tidur terus di kamar. Padahal dari kemarin rasanya sudah mau pilek, tapi saya kasih makan yang banyak biar gak sakit dan daya tahan tubuh terjaga. Ndilalah masih ambruk juga.
Saat ini saya sudah makan dan minum obat, nulis ini sambil tiduran karena gak kuat ke masjid buat sholat Zuhur. Keringatan deras dan semoga bisa segera sembuh, bisa ikut sholat Ashar di Masjid Madinah. Eh ternyata tidak sholat di masjid sampai Isya. Baru bisa sholat pas Subuh dan langsung ke raudhah.
Saran nih buat yang minum air zamzam di masjid, bawa botol minum saja. Nanti diisi, diminum saat sudah gak sedingin air es. Soalnya kalau minum di tempat, dinginnya seperti air es. Jadi, mending dengan suhu biasa saja.
Kemarin saya lupa nulis nih. Buat barang-barang yang dibawa, bisa ditambahkan alat potong kuku. Buat yang suka cukuran, bisa bawa alat cukur juga. Jangan sampai gak bawa ya. Soalnya kuku sama rambut itu panjangnya cepat banget. Daaaan saya gak bawa. Hahaha. Akhirnya saya harus beli di sini, risih kalau sampai gak potong kuku.
Dikira Masih Gadis.
Dari awal berangkat, pas sampai di Bandara Jeddah, sudah ada petugas bandara yang ngajak ngobrol. Agak susah sih soalnya orang Arab ngomongnya cepet banget. Ndilalah ternyata dia sedang pedekate. Ya kali ngira saya masih belum nikah. Eh ternyata gak hanya di bandara, pas di rombongan pun saya dianggap belum menikah. Malah ada yang mau mencarikan saya jodoh. Hehehe.
Pas di toko oleh-oleh, saya juga dianggap belum nikah. Ada orang Arab yang mau nikahin saya dengan mahar 50.000 riyal atau setara dengan 200 juta. Lucu aja sih, gak tau mau ngomong apa. Apalagi sama orang-orang rombongan, orang Arab itu dikerjain. Dibilang saya belum nikah. 😆
Kata orang-orang, di sini kalau mau nikah, lelaki Arab harus sudah punya rumah dan seluruh isinya. Belum lagi maharnya. Kalau di Indonesia, ngontrak setelah nikah pun iya aja. Bahkan nih di Indonesia, wanita sudah biasa hidup susah, beda dengan di Arab ini. Hm, iya gak sih?
Oh iya, saya menulis ini di hari kelima dan keenam di Madinah. Tunggu cerita lainnya di part selanjutnya yaaa.
6 Comments. Leave new
Ok bawa gunting kuku ya. Hal preteran kaya gini kalau buat sesuatu penting banget punya. Semoga perjalanan kali ini bisa jadi perjalanan batin sekaligus perjalanan mengambil hikmah saat kena musibah
Ternyata masuk ke masjid Nabawi bayar ya, Mbak. Zaman kami haji 2009, gratis.
Dari cerita dan pengalaman Mbak Admin memang ada benarnya, sudah banyak testimony testimony tentang pengalaman ketika mereka ada di sana, kejadian yang tidak terduga terkadang di alami oleh mereka yang sedang ibadah Haji maupun umroh ya…
Namun setidaknya gambaran gambaran itu bisa memberikan kita sadar apa apa yang telah kita lakukan selama ini, dan menjadikanya sebuah pembelajaran agar kita senantiasa berprilaku baik, ati ati kapan dan di manapun.
ya…semoga jika di suatu hari nanti Mbak Admin di beri rizqi pergi umroh lagi, sebaiknya persiapkan bekal mental dan duwit yang cukup, agar perjalanan umrohnya aman terkendali, untuk berjaga jaga sesuatu hal lain yang mungkin bisa terjadi….Amin
Di satu sisi, saya turut prihatin, Mbak .. atas masalah dengan Ibu Yeni itu. Di sisi lain, saya salut, Mbak Nisa bisa mengambil hikmah dari semua kejadian. Masya Allah … semoga berkah perjalanan umrohnya.
Salut sekali atas kejadian yang pernah diambil, semoga menjadikan pelajaran yang sangat berarti