Anisa AE – Kabar mengejutkan datang dari daerah Malang Raya. Kali ini adalah kabar mengerikan, pembunuhan yang berawal dari jual beli online. Siapa sangka, jual beli online yang biasa digunakan untuk transaksi barang bisa mengakibatkan nyawa melayang.
Yang lebih mencengangkan adalah korban dan pelaku masih usia belia. Sang korban bernama FSR diketahui masih duduk di bangku SMK. Pelakunya yang bernama NF adalah teman dari korban sendiri yang masih berusia 18 tahun. Pelaku pembunuhan diketahui berasal dari daerah Kalipare, Malang. Pembunuhan ini terjadi di daerah Pantai Ngliyep, Malang Selatan.
Saat ditemukan di kawasan wisata Pantai Ngliyep, Desa Kedung Salam, Kecamatan Donomulyo, Malang, pada Jum’at 29/12 siang, korban dalam keadaan terluka parah. Saksi yang berada di lokasi kejadian mengatakan jika korban mengalami luka sayatan pisau di daerah leher, punggung, perut dan juga pergelangan tangannya.
Baca juga : 7 Kegiatan Seru Untuk Menghabiskan Malam Tahun Baru
FSR saat ditemukan dalam keadaan mengenaskan |
Kronologi dari peristiwa pembunuhan FSR
Menurut pengakuan ayah dari FSR yang bernama Iswanto, anaknya FSR dan temannya NF memang sudah terlibat cekcok mulut. Diperkirakan jika percocakan ini mengenai bedak yang dibeli oleh NF pada FSR seharga 110.000 yang ternyata sudah mengalami kadaluarsa, beda jauh saat promosi.
Setelah cekcok malam hari, Iswanto mengatakan jika NF dan FSR sudah kembali akur seperti biasa. Bahkan keesokan harinya, NF mengajak FSR untuk pergi keluar ke sebuah kafe di daerah sekita Pantai Ngliyep. Sang ayah korban tidak menyangka jika anaknya akan mengalami penganiayaan pada hari itu.
Sampai pada siang harinya, Iswanto mendapat kabar jika anakanya FSR telah ditemukan di hutan Pantai Ngliyep dalam keadaan terluka parah.
Pernyataan Saksi
Sebelum pembunuhan terjadi, ada orang yang melihat dua anak perempuan yaitu FSR dan NF boncengan naik sepeda motor menuju daerah hutan Pantai Ngliyep. Saat ditanya, mereka menjawab jika ingin mengambil buah markisa di dalam hutan. Namun, setelah beberapa saat, ada petani yang sedang merumput melihat korban FSR sedang dalam keadaan terluka. FSR masih hidup dan bisa mengucapkan beberapa kata saat ditemukan oleh saksi. Bahkan FSR juga menyebutkan nama dari pelaku penganiayaan yang tak lain adalah NF sahabatnya yang berboncengan dengan FSR beberapa saat lalu.
Setelah polisi datang ke tempat kejadian, korban segera dilarikan ke RS Kanjuruhan daerah Kepanjen. Namun korban dinyatakan meninggal dalam perjalanan menuju RS. Jenazah korban segera dibawa menuju RSUD Saiful Anwar untuk diotopsi.
Baca juga : 8 Wahana Menarik di Jatim Park 3
Karena peristiwa mengejutkan ini, banyak orang yang beramai-ramai memposting foto dari pelaku penganiayaan, yaitu NF di grup jejaring Facebook. Para warga yang tidak terima dengan aksinya beramai-ramai meminta jika ada yang bertemu dengan NF harap melaporkan pada pihak polisi agar segera ditangkap dan ditindaklanjuti.
Para sahabat dan teman korban juga banyak yang memposting belasungkawa. Aada pula yang berkomentar “Saya sudah bilang pada FS untuk tidak macam-macam … sekarang kejadian beneran, kan. RIP FS” tulis beberapa akun sahabat FS.
NF semasa hidup |
Memang khasus seperti ini banyak menyita perhatian masyarakat, hanya karena uang 110.000 anak remaja tega menganiaya temannya hingga tewas. Foto-foto semasa korban hidup pun juga banyak bermunculan, bahkan foto keadaan korban yang mengenaskan dengan banyak luka dan darah. Begitupula foto-foto dari pelaku penganiayaan NF sekarang ini telah menjadi topik hangat warga net.
Baca juga : V BTS Mendapatkan Predikat Peringkat 1 Most Handsome Face 2017 Versi TC Candler, Artis Dan Aktor Indonesia Ada Yang Masuk Top 100 Lho!
Pelaku berinisial NF saat ditangkap pihak polisi |
Tidak lama setelah kejadian, pelaku yang bernama NF telah berhasil ditangkap oleh pihak polisi. NF ditangkap tak jauh dari lokasi kejadian yaitu di hutan dekat wisata Pantai Ngliyep. Ayah sang korban meminta agar pelaku penganiayaan anaknya hingga berujung kematian bisa dihukum seberat-beratnya. Tapi pihak polisi mengatakan jika pelaku sekarang ini masih di serahkan di Unit Pelindungan Anak dan Perempuan (UPPA) Malang dikarenakan usianya yang masih di bawah umur.
Semoga apa pun yang terjadi pada diri kita dan keluarga, tidak sampai gelap mata dan melakukan hal seperti ini. Nyawa itu mahal harganya. Semoga korban diterima semua amalnya dan diampuni dosanya.
Jangan lupa tinggalkan komentar, follow blog, dan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Nanti akan langsung saya follback buat yang komentar langsung. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae dan FP Anisa AE biar dapat update info tiap hari ^^v
10 Comments. Leave new
Tadi aku baru baca neh beritanya di Line tentang kasus ini, duh ngeri banget ya mba.
Iya, cuma gara-gara hal sepele sampai tega membunuh
Iihh ngeri jiga ya… Awalnya hanya karena soal bedak, bisa berujung pembunuhan 🙁
Aku juga gak nyangka sampai setega itu 🙁
Innalilahi wainailaihi rojiuun.. pelaku dan korban masih mudah sekali. Dan hanya karena bedak >_<
Masih remaja 🙁 Aku juga gak nyangka bisa sampai gitu
Astaghfirullahaladziim…. anak2 remaja yg tak terkendali. Ya Allah…
Semoga anak-anak kita dijauhkan dari hal-hal semacam ini ya 🙂
aku ikuti juga berita ini mbak
duh anak2 sekarang itu memang harus ekstra pengawasnnya
padahal masalah sepele
Iya, sebagai orang tua harus ekstra menjaga anaknya, biar gak kejadian kayak gini lagi.