Anisa AE –Β Kenapa perempuan suka banget menawar harga barang? Pernah terpikir gak sih tujuan menawar harga barang itu buat apa? Apalagi menawar harga di pasar, kangkung satu ikat itu tiga ribu Rupiah, masih ditawar pula enam ribu dapat tiga ikat. Sepintas pelit banget ya? Belum lagi kalau si penjual nolak, yang menawar juga bakalan menggertak dengan pura-pura pergi dan enggak jadi belanja, semacam tekanan mental buat si penjual. Mendingan kasih enam ribu dapat tiga ikat, atau enggak dapat pembeli sama sekali, nih? Jahat dan maksa? Ah enggak juga sih.
Β
Mau bagaimana lagi, kalau kita lihat dari sisi psikologis si perempuan, kita baru mengerti kenapa dia maksa banget nawar harga yang sudah murah itu. Oke, menawar harga kangkung yang enggak sampai lima ribu memang sedikit berlebihan, apalagi kalau kita cuma beli seikat dua ikat saja. Tapi ya itu dia…setiap sesi belanja, ibu-ibu atau calon ibu-ibu bakalan berjuang sekuat tenaga buat menawar harga barang yang dia incar sampai dengan nilai yang dia harapkan. Dibilang bawel? Dibilang pelit? Demi uang belanja yang masih banyak sisanya, perempuan pantang mundur!
Nah, itu dia. Kebiasaan perempuan menawar harga sampai setengah mati itu karena faktor uang belanja. Hanya satu yang ada dalam pikiran perempuan, apalagi yang sudah berumahtangga dan punya anak, uang belanja bulan ini cukup enggak ya?
Β
Jujur deh, emak-emak semua pasti sering dag-dig-dug setiap tanggal muda tiba, saat uang belanja dari pak suami turun jatah dan waktunya buat bayar ini itu. Ibaratnya naik caroussel setengah jam muter-muter tanpa berhenti, enggak ada apa-apanya dibandingkan harus mengatur keuangan bulanan yang pas-pasan!
Voucher |
Cicilan kendaraan, bayar listrik dan PDAM, belum lagi kalau ada tagihan Telkom dan TV berlangganan. Sudah semua? Lho, belanja bulanan seperti alat mandi, deterjen dan softener, buat jajan anak-anak dan biaya sekolah mereka. Huft! Sudah pas banget, belum lagi harus disisihkan buat biaya tak terduga atau biaya kesehatan. Buat bersolek emaknya sudah enggak ada jatah padahal, tapi kok masih mendekati minus ya?
Β
Nah, berangkat dari situ akhirnya para perempuan lebih suka berusaha menawar saat beli sesuatu. Belanja keperluan rumah tangga, beli baju baru anak, bahkan ongkos ojek pun kalau memang bisa ditawar, ya ditawar. Walau dibilang pelit atau gimana, ya namanya lagi berusaha menghemat pengeluaran? Kudu piye? Walau kadang merasa berdosa juga sih sampai bela-belain debat sama tukang ojek demi ongkos yang lebih murah 2 rebu dibanding tarif biasa.
Β
Tapi emak-emak kreatif pastinya enggak akan tinggal diam dengan jatah bulanan yang bikin puyeng saat waktunya bayar-bayar tiba, emak-emak kreatif pastinya bakalan cari cara supaya bisa belanja dengan tenang tanpa harus mikirin sisa uang belanja yang menipis dan sisa tagihan yang belum dibayar.
Β
Salah satunya dengan kerja sambilan dari rumah, jualan online shop lah, buka katering kecil-kecilan lah, buka home care lah atau jadi blogger? Buat jalanin kerjaan sampingan yang satu ini sih memang butuh ketelatenan, enggak bisa instan menghasilkan tambahan uang belanja. Tapi jangan berani-berani sepelekan blogger, walau cuma dasteran di rumah, tapi bisa bantu-bantu jadi backing buat serep uang belanja bulanan dari bapak suami tercinta.
Oke skip dulu tentang blogger. Sekarang kita bahas lagi tentang kreatifitas perempuan yang sudah jadi emak dalam mengakali uang belanja. Dengan berburu voucher belanja. Voucher belanja itu bisa berbentuk lembaran kertas semacam tiket, ada yang juga yang bentuknya digital dengan kode-kode khusus untuk disubmit di e-commerce atau di marketplace tertentu.
Β
Voucher belanja ini salah satu bala bantuan yang paling berharga untuk menambah uang belanja bulanan, apalagi kalau voucher belanja yang kita dapatkan itu bisa kita gunakan untuk membeli berbagai kebutuhan rumah tangga seperti susu anak dan bahan masakan siap saji. Kerasa banget membantunya.
Β
Voucher belanja bisa kita dapatkan dengan beberapa cara, dari mulai mendaftar member di salah satu marketplace sampai ikut kuis-kuis di fanpage brand tertentu. Buat emak-emak yang gigih dan suka berhemat sih, hunting voucher belanja ke berbagai marketplace atau ikut berbagai giveaway dan kuis berhadiah pasti bakalan dijajal sampai dapat.
Β
Voucher |
Berbelanja pakai voucher itu juga memiliki sensasi tertentu yang enggak akan kita dapatkan saat belanja dengan uang cash. Belanja pakai voucher itu semacam dapat diskon super besar yang bikin kita cuma bayar sedikit walaupun sudah membeli banyak barang. Gimana enggak? Sistem kerja voucher itu memang kurang lebih sama dengan diskon, jumlah yang harus kita bayar dipotong jumlah voucher yang kita miliki. Sama seperti diskon, harga barang yang kita pilih itu dipotong jumlah diskon yang ada, dan sisanya itu yang harus kita bayar.
Misalnya, kita punya voucher Diskon Alfacart sebesar dua ratus ribu Rupiah dengan minimal belanja 300 ribu Rupiah. Maka kita harus belanja setidaknya sebanyak 300 ribu Rupiah dan saat payment, berikan vouchernya atau masukkan kode vouchernya (kalau belanja online) dan otomatis harga dibayar yang tadinya sebesar 300 ribu Rupiah, terpotong voucher sebesar 200 ribu dan sisanya itu yang harus kita bayar dengan uang cash yaitu 100 ribu Rupiah. Hebatnya lagi, ada beberapa marketplace dan e commerce yang benar-benar idaman emak-emak irit banget deh, minimal belanja yang dipatok sedikit saja selisihnya dari voucher yang kita punya, misal voucher sebesar 100 ribu, minimal belanja 110 ribu, thatβs mean saat final payment kita cuma bayar 10 ribu saja! Widih, hemat banget!
Begitulah, itu dia kelebihan belanja pakai voucher dibandingkan pakai uang cash, benar-benar menggoda kan? Bisa menghemat jatah bulanan sampai berapa puluh persen tuh. Sisa uang belanja tentunya kita simpan buat dana tak terduga, yes? Namanya rumah tangga, kendaraan minta diservis lah, atap bocor lah, harus kondangan dan beli baju baru lah, hihi itu sih pengennya yaa? Tapi kalau suka berburu voucher belanja, semacam voucher Lazada atau sejenisnya bisa bermanfaat banget tuh, bisa belanja baju baru dengan bujet yang lebih hemat dibanding belanja tanpa kupon istimewa itu.
Β
Logo Paylesser |
Asyiknya lagi, teknologi seakan berpihak pada emak-emak yang sering galau dengan uang belanja. Semakin banyak situs yang menyediakan voucher-voucher belanja yang oke punya, misalnya Paylesser. Bukan cuma berbagai voucher dan potongan harga untuk shopping saja, bahkan kode-kode voucher untuk tiket pesawat atau spa dan skincare pun menunggu buat dibawa pulang tuh! Benar-benar memanjakan sekali ya?
Β
Makanya, mulai berburu voucher belanja enggak ada salahnya kok ibu-ibu. Sedikit atau banyak jumlah voucher yang kita dapatkan, tetap bermanfaat untuk menghemat uang belanja. Kita jadi bisa nabung lebih banyak lagi, bisa juga menyisihkan anggaran buat me time tanpa harus kode-kodean dulu sama pak suami dan psst, enggak perlu debat-debat lagi sama tukang ojek supaya ongkos jadi lebih murah. Hehe.
Jangan lupa tinggalkan komentar, follow blog, dan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Nanti akan langsung saya follback buat yang komentar langsung. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae dan FP Anisa AE biar dapat update info tiap hari ^^v
22 Comments. Leave new
saya kalau nawar, suka liat pedagangnya mba, kalo memang sekiranya brg yg dijualnya di atas harga rata2, saya nawarnya bisa setengah harga π tapi skrg udah jarang tawar-tawaran lagi hehe
Wkwkwkwk, kau gak jago tawar menawar, paling cari yang harga pas aja. :v
Aku suka pakai voucher mbaaa, supaya lebih hemat tapi juga betul2 hrs teliti. Remnya sih beli yg kita butuh hehe
Kalau bawa uang tunai, aku sering boros juga. :'D
Hehehe, tetep aja kudu hati2 ya supaya nggak boros. LAma nggak belanja pake voucher, biasana kalo menang lomba ada yg dapetin voucher π
Iya, Mbak π
yeayyyyy voucher buat jajan bisa digunakan kapan saja dn dimana saja. asikkkkk
Betul Asik banget kalau buat emak2. π Hihi
jaman sekarang emang enak belanja pakai vocher, kalau cash, kadang saya sayang buat ngeluarinnya. hihihihi cash mending ditabung, dari pada buat belanja π
Setuju. Cie! Kita sehati. π
Wanita = diskon + voucher+ fashion = kalap hihihi. Makasih ya udah ngenalin sama paylesser :*
Wkwkwkwkwk betul2. π
klo tawar menawar saya suka π tp klo nawar beli kayak baju, klo beli bahan makanan kayak sayur hampir gak pernah nawar enggak tega nawarnya π
Jd inget dulu waktu masih kerja kantor suka dikasih vooucher belanja dai kantor π
Aku juga gak tegaan, makanya selalu cari yang harga pas. :'D
bener, voucher kan intinya bikin irit … walau setelah kalap2 ujung2nya gak irit lagi :))))
Jaga biar gak kalap itu agak susah, Mbak. :'D #Curhat
beberapa voucher yang saya dapatkan malah hangus Mbaa, kalo saya sukanya dikasih uang tunai ajah deh #eh π
Kalau itu saya juga mau, Mbak :'D
di kotaku masih jarang toko yang menerima pembayaran pake voucher Mbaa jadi seringnya belanja pake uang tunai atau kartu debet, hehehe tapi kalo blanja online sih emang enak banget kalo pake voucher π
Iya, Mbak. Hehe π
Bener, voucher memang bisa bikin kita tergoda lagi, dan lagi. Ah, tahu aja mbak Anisa ni
Haha, voucher godaan orang buat belanja. π