Anisa AE – Janji, sebuah kata yang akan sangat sulit untuk dijalani bagi sebagian orang. Terlebih jika berjanji ketemu. Apa pernah terpikir jika yang diajak janjian itu sedang menunggu sendirian? Tapi, pasti sebagian lagi juga akan berpikir, “Kalau berani janji, kenapa tidak berani menepati?”
Nah, itu juga yang sering menjadi masalah dalam kehidupan kita. Terkadang janji kecil saja bisa membuat orang lain marah, apalagi janji yang sangat besar. Apa bisa dipercaya lagi oleh seseorang setelah mengingkari janji?
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Karena takut pada tagih menagih ini, saya akan berbagi beberapa tips agar kita tidak lupa pada janji. Minimal jangan sampai mengecewakan orang lain karena janji yang telah kita buat. Sakitnya tuh di sini ….
1. Lihat Jadwal
Ini yang selalu saya lakukan ketika akan berjanji dengan orang lain. Entah itu mau menerbitkan buku, membuat artikel, atau akan bertemu dengan orang lain. Soal jadwal, saya usahakan sangat teliti, karena ada Asma yang lebih membutuhkan jam kerja sebagai Ibu. Bukannya sok sibuk, tapi jangan pernah berkata menjadi seorang ibu itu tidak pernah sibuk.
2. Menulis janji
Selalu gunakan catatan kecil untuk menulis janji yang bisa dibawa ke mana-mana. Alternatif lain adalah menggunakan note pada handphone. Kalau catatan kecil, jelas saya tidak bisa. Note handphone juga khusus untuk menyimpan file naskah. Maka saya menggunakan papan tulis putih yang ada di ruang tamu untuk menulis janji. Berguna juga untuk menempel beberapa catatan kecil agar tidak hilang.
Selalu gunakan catatan kecil untuk menulis janji yang bisa dibawa ke mana-mana. Alternatif lain adalah menggunakan note pada handphone. Kalau catatan kecil, jelas saya tidak bisa. Note handphone juga khusus untuk menyimpan file naskah. Maka saya menggunakan papan tulis putih yang ada di ruang tamu untuk menulis janji. Berguna juga untuk menempel beberapa catatan kecil agar tidak hilang.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
3. Tepat Waktu
Ketika janjian dengan orang lain, pasti orang itu tak mau saya menunggu, pun sebaliknya. Maka saya usahakan sangat tepat waktu dan minta janjian di sekitar Kepanjen saja. Jika di luar kota, saya selalu minta waktu lebih banyak untuk antisipasi kemacetan. Misalnya janjian jam 11 siang, saya akan berangkat jam 9 pagi. Lebih baik saya yang menunggu.
Bagaimana jika waktu dalam mencetak buku? Kembali lagi ke point satu, lalu akan saya lebihkan satu minggu pada point dua. Umpama ada keterlambatan, tidak akan memakan waktu yang sangat panjang. Untuk pengiriman juga saya katakan satu minggu, walau sebenarnya hanya 3-4 hari. Ini untuk mengurangi keterlambatan. Karena pemesan lebih suka buku cepat datang daripada lama datangnya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
4. Tunjukkan Konsisten
Ini perlu ditunjukkan kepada orang lain jika kita adalah orang yang konsisten. Jangan sampai kita sudah menepati janji, trus yang diajak janjian malah ogah-ogahan. Cintai diri sendirilah, jangan sampai waktu terbuang percuma hanya karena menunggu orang yang tak jelas. Padahal banyak janji lain yang menunggu list.
5. Batalkan Janji
Misalnya saja ketika janjian jam 8, orange datang jam 9. Padahal jam 10 sudah harus menjemput si kecil di sekolahnya dan itu sudah sering terjadi. Harus bisa memilih salah satu. Membatalkan janji dengan orang seperti ini, atau membiarkan si kecil menunggu sendirian di depan sekolahnya dengan wajah melas. Jika saya, jelas memilih si kecil, karena sudah tugas saya untuk menjadi ibu yang baik.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Contoh lain ketika penerbitan sedang penuh, sedangkan penulis lain ingin buku segera selesai. Saya akan menghubungi beberapa teman untuk kerjasama mengerjakan naskah. Namun jika semua sedang full, maka mau tak mau, saya minta penulis mencari penerbitan lain. Kecuali jika penulis mau menunggu sesuai antrian buku.
Jangan pernah sekali-kali menjanjikan apa yang tidak bisa dikerjakan.
Eh, ini lepas dari konteks kalau tidak bisa menepati janji karena suatu hal yang tidak bisa diganggu gugat. Misalnya kecelakaan, tiba-tiba sakit, atau dijemput malaikat maut.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Well, mungkin itu juga terjadi pada saya. Mohon maaf kepada seluruh anggota ECA dan para PJ ECA yang mungkin telah saya dzolimi dengan janji kecil maupun besar. Saya harap, apa pun janji yang telah saya berikan, kalian tak segan untuk menegur ataupun mengingatkan saya. Saya tak ingin ditagih di neraka. Please ….
Jangan lupa tinggalkan komentar, follow blog, dan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae dan FP Anisa AE biar dapat update info tiap hari ^^v
14 Comments. Leave new
aku itu yang suka molor janji .____.
Hehehe. Mulai belajar gak molor, Mak …
Kalau janji mau dinikahi lalu nhak jadi gmana mbak
Bukan jodohnya 😀
nggak enak banget yaa mbak kalau ada yg ingkar janji sama kita
semoga saja kita selalu bisa menepati janji yg pernah kita ucapkan
Aamiin. Semoga aja, ya? 🙂
salah penghambat untuk menepati janji adalah rasa malas 😀
Xixixi. Iya, betul banget itu mah.
paling nggak suka dengan orang yang mangkir janji kalo aku
Sama dong mbak
jam kantor mulai beda sama jam arlojiku. Nggak niat telat, tapi aku suka ngepas2 datangnya. ini lebih bahaya hahaha.. rawan kalau macet dijalan malah gajadi ontime. Percepat arloji aja wes… jam kamar juga gitu. tiba2 telat 15 menit. Payah kalau ntar jadi ikut2an jam kamar. telatnya kaseepp..
Xxixix, antisipasi
mkasih tipsnya mbak , wah jadi nambah ilmunya hehe
Sama-sama 🙂