Bersama Mas Prap |
Berbagi dan menginspirasi
Anisa- Setelah sibuk dengan banyak kegiatan di dunia nyata (sok sibuk), saya akan menepati janji untuk bercerita tentang kegiatan syuting film ‘Mubar’ kemarin. Yup, syuting di SMEAMU yang kebetulan saya terpilih sebagai Bu Nina, gurunya Mubar.
Waktu disuruh kumpul jam 6 pagi, ternyata shooting dilakukan oleh yang berperan sebagai guru lelakinya Mubar. Well, saya menunggu cukup lama untuk shooting. Untungnya pentol celup masih libur.
Saya memakai seragam guru yang telah disediakan oleh kru, tapi tak ada sepatu berhak yang pas. Maklumlah, sandal saja ukurannya 40. Sepatu yang disediakan malah berukuran 37. Dapat dibayangkan kalau yang masuk hanya jari kaki saja. Xixixi.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Make up dilakukan jam 8 pagi, sampai bedaknya luntur, ternyata shooting dilakukan jam 1 siang. Hiks. Sedih … rasanya. Tau lama gitu, saya pasti pulang dulu, tidur agar badan fit. Ternyata bukan saya saja yang menunggu, ada Mas Pram yang bertugas sebagai satpam.
Akhirnya saya minta ke Mas Pram untuk shooting terakhir, untungnya saya sudah lama kenal dengan beliau, saat masih SLTP. Jadi, tak perlu sungkan untuk mengundur jadwal shootingnya. Well, saya sudah terlalu lelah.
Shooting di kelas |
Setelah makan siang, baru shooting pas adegan saya dimulai. Karena cuma satu adegan, maka tak perlu mengulang lebih banyak. Hanya adegan diulang saat mengambil gambar dari sudut yang berbeda. Setelah itu istirahat lagi karena kamera yang digunakan ternyata kehabisan baterai. Alamak ….
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Menunggu satu jam lagi ternyata lebih melelahkan. Apalagi saat itu hanya adegan saat memanggil Mubar ke ruang guru, “Mubar! Masuk!”
Saat istirahat itu, ada seorang guru yang menyalami saya dan bertanya dari sekolah mana. Saya kaget dan bingung, sampai akhirnya sadar dengan pertanyaan yang diajukan.
“Anu, Bu … saya ikut shooting dengan anak-anak.”
Saya tak bisa menahan tawa, beliau juga, sampai sebuah pukulan ringan mendarat di pundak.
“Tak pikir lek guru darimana. Oalah … pantas kok jadi guru!”
Setelah adegan selesai, saya langsung berpamitan kepada semua kru. Tak kuat rasanya berlama-lama di sana. Tujuannya hanya satu, pulang, lalu tidur.
Jangan lupa follow blogku dan tinggalkan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae biar dapat update info tiap hari ^^v
13 Comments. Leave new
wah, kereeeen
Apanya yang keren???
Jadi blog artis nih..wkwk
Wah jd artis mak 🙂
Mak Ardiba : Wkwkwkwk. Cuma bantuin anak-anak sekolah.
Mak Arifah : Film indie aja buat anak-anak UKK
jadi artis saiki…acik2… gpp indie..sapa tahu memang rejeki..
mekape beneran luntur??
Xixixi, iya ….
selamat ulang tahun ya btw..mugi berkah sehat ibu dan bayi :*
Makasih ^^ :*
Wah Kereen neh.. Mbak Anisa Ae jadi artis. Semoga lancar dan sukses selalu ya mbak. Barakallah
mantep bun, wkwk
Kreatif sekali kelasnya… pasti mba annisa senang bgt.. muridnya juga senang..