Pernahkah kalian mengalami atau melihat anak yang menangis lebih parah dari biasanya? Di saat-saat tertentu, anak bisa menangis lebih kencang, marah-marah, menjerit, berteriak, dan semacamnya. Nah itulah yang disebut tantrum. Tantrum adalah kondisi meledaknya emosi yang dialami oleh anak. Tantrum biasanya terjadi kalau anak lagi kesulitan menghadapi emosinya. Jadi, saat anak menangis, menjerit dan marah itu adalah bentuk dari luapan emosi yang dialaminya.
Apa sih yang bisa bikin anak tantrum? Sebenarnya, bukan cuma karena anak manja pengen diperhatikan, atau cari simpati orang-orang di sekitarnya. Namun, ternyata banyak hal yang bisa membuat mereka menjadi tantrum. Secara garis besar, ada 3 penyebab yaitu:
1. Ketakutan
Tantrum sering kali diawali oleh kecemasan atau ketakutan. Saat merasa takut, mereka mengalami tekanan dan bisa menjadi frustasi. Ujungnya, anak bisa menangis kencang untuk meluapkan emosinya. Contohnya, banyak anak-anak yang nangis kejer waktu mau disuntik atau sekedar diperiksakan ke dokter. Pada saat itu, anak merasa takut terhadap dokter atau sesuatu yang berhubungan dengan medis. Mereka akan tertekan, dan pelampiasannya adalah menangis.
2. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud di sini bisa berupa keadaan sekeiling di dalam ruangan, dan juga lingkungan sosial tempat anak dibesarkan. Tantrum anak yang disebabkan oleh lingkungan bisa jadi karena anak merasa kurang nyaman, terganggu, tertekan, dan perasaan lainnya. Misalnya anak nggak suka suasana yang ramai, ketika ada banyak orang di sekelilingnya, mereka bisa lebih gampang tantrum. Apa lagi kalau orang-orangya suka iseng menggodanya, kemungkinan terjadinya tantrum bisa lebih besar.
3. Punya permintaan
Siapa nih yang pernah ngajak anak ke suatu tempat, terus anak minta jajan atau mainan sambil nangis guling-guling? Ini juga bisa disebut tantrum lho. Bedanya, tantrum yang model begini beda dengan yang lain. Tantrum jenis ini memang disengaja oleh si anak biar bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, bukan karena tertekan oleh keadaan. Kalau begini ya solusinya harus pinter-pinter ngontrol keinginan si anak biar nggak sampai tantrum setiap kali minta sesuatu.