Anamayasa (tengah) |
Berbagi dan menginspirasi
Anisa – Beberapa hari yang lalu, tepatnya tahun lalu (2014). Saya bersama teman-teman mengunjungi salah satu keluarga di daerah Wajak. Bukan hanya sekadar berkunjung, niat kami saat itu untuk berbagi beberapa rezeki dari kami maupun anggota grup A.K (Arek Kepanjen) yang lain.
Setelah melewati jalan yang panjang plus sebuah cobaan (ban sepeda motor Mas Agung mengalami kebocoran di Sepanjang), kami mampir di salah satu counter handphone untuk membeli kartu perdana dan pulsa. Ya, saat itu Mbak Loly Oi membawa sebuah handphone yang rencananya akan diberikan kepada Anamayasa.
Ketika sampai di lokasi, hati saya langsung menjerit tatkala Ana membuka pintu rumah. Anamayasa adalah anak pertama dari Bapak Sugiono, jika bersekolah, saat ini mungkin masih kelas 6 atau 7. Namun, dia tak melanjutkan sekolah karena penyakit yang diderita.
Banyak sekali benjolan pada wajahnya. Saat ini dia sudah pernah dikemo sebanyak 8x. Bayangkan, anak sekecil itu. Tak banyak berubah dan bisa membantu karena tidak ada penyakit yang terdeteksi di dalam tubuhnya.
Anak ke dua adalah Catur Handayani. Dia tak bisa menggerakkan punggungnya. Sehari-hari hanya tiduran atau duduk beberapa saat, minum dan makan juga sambil tidur. Air mata saya hampir menetes ketika melihatnya yang meniup terompet sambil tertawa bahagia.
Catur Handayani |
Anak ke tiga adalah Slamet Abidin. Dia mengalami gangguan pada pita suara, sampai umur 5 tahun belum bisa berbicara. Tapi, sangat aktif dan bisa dikatakan normal secara fisik.
Keluarga yang malang, sang ibu tidak bersama mereka lagi dikarenakan tidak boleh oleh orangtuanya, padahal ke tiga anaknya sangat membutuhkan dukungan, semangat, dan bantuan darinya. Apalagi Bapak Sugiono hanya bekerja sebagai seorang tukang reparasi sepeda. Jika sepeda sudah bagus, baru dijual ke pasar. Rumah pun dibangun di atas tanah milik desa, bukan milik pribadi.
Di sana pun kami menjadi tak enak hati karena Ana menyiapkan minum dan makan siang berupa mie instant dan telur. Bapak Sugiono pun bercerita banyak tentang putra-putri serta keluarganya. Juga ketika Ana dirawat di rumah sakit, dia ke apotek sendirian untuk menebus obat karena ayahnya harus pulang mengurusi anak-anak yang lain.. Benar-benar keluarga yang luar biasa, masih bisa tersenyum ketika begitu banyak cobaan yang menghampiri.
Semoga banyak hamba Allah yang ikut terketuk hatinya dan ikut membantu meringankan keluarga kecil mereka. Jika berkenan membantu, bisa langsung ke rumah beliau di rt: 24/08, Dusun Codo Selatan, Desa Codo, Kecamatan Wajak. Bisa menemui Bapak Kepala Desa jika kesulitan untuk menemukan alamatnya.
Untuk teman-teman yang berniat membantu dengan menransfer dana, bisa hubungi saya di 085103414877. Karena saya dan teman-teman juga berencana untuk datang ke lokasi lagi. Terima kasih juga kepada para anggota A.K yang sudah ikut menyisihkan sebagian harta untuk mereka.
Jangan
lupa follow blogku dan tinggalkan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat
kamu. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae biar dapat update info tiap
hari ^^v
3 Comments. Leave new
Memang luar biasa banget 🙂
indahnya berbagi kepada sesama 🙂
Semoga banyak yang mendoakan keluarga mereka 🙂