Arisan Ilmu Surabaya di Kebun Bibit

Anisa AE – Setelah buka-bukaan tentang isi tas, saatnya saya ikut berbagi cerita dalam acara Arisan Ilmu Surabaya. Memang ada apa? Ada ilmu tentang adsense di sana. Seperti yang pernah saya ceritakan dalam 8 Barang yang Wajib Dibawa Saat Traveling. Eh, kali ini saya tidak menceritakan ilmunya dulu, tapi perjalanan dan proses di sana.

Jam 4 pagi, saya sudah berangkat dari Kepanjen menuju Arjosari. Lumayan memakan waktu, sampai sana jam 5 kurang 45 menit. Ada yang membuat saya dag dig dug. Bidin tidak membolehkan saya memakai helm. Tidak mau membawa helm pulang, ribet. Begitu katanya. Untungnya tidak bertemu seorang polisi pun di jalan. Tidak patut untuk ditiru.

Jam 6 lebih 30 menit, saya sudah sampai Bungurasih. Masih lumayan pagi, tapi sudah seperti ayam yang kehilangan induknya. Kenapa? Karena baterai handphone lemah semua. Tinggal 1 handphone jadul untuk telepon dan SMS para emak di sana nanti.

Untungnya ada yang jualan power bank, akhirnya mengganti langsung ke pemiliknya. Bisa dibilang bekas, soale sudah dipakai. Hehe. Untungnya daya di dalamnya full, jadi tak perlu bingung.

Berhubung tidak ada yang bisa dihubungi, akhirnya saya naik ojek ke Kebun Bibit. Lumayan, 25 ribu. Padahal berangkat naik busnya juga sudah 25 ribu. Kata teman-teman di sana, harusnya ojek bisa ditawar. Olala …. Namanya juga orang baru.

Sempat takjub dengan lokasi acara. Ternyata tempat ini indah, ramah anak, pastinya sangat indah. Pasti senang kalau mengajak si kecil ke sini. Bisa untuk tempat rekreasi yang masuk dalam kategori tanpa biaya. Hampir mirip dengan Taman Trunojoyo sih, tapi lebih besar. Suka deh ….

Di sana, bisa pinjam pendopo dan peralatan secara gratis, tapi harus kirim proposal dulu. Saya ikut penekan buat masang banner acara, jadi ingat pas kecil dulu, suka banget naik pohon jambu. Emak-emak KEB Surabaya memang TOP banget deh, semua sudah tersedia dan digodog sampai matang. Ada Makmin juga yang datang dari Jakarta, uh … makin keren deh.

Sayangnya saya harus pulang pukul 11 siang, sebelum pulang, saya sempatkan membaca puisi untuk para emak, khususnya panitia acara dan semua yang mendukung acara ini. Eh, ini puisi mendadak lho pembuatannya, langsung jadi dalam waktu satu jam. Heheh.

Arisan Ilmu Bersama Kumpulan Emak Blogger

Ketika pena menari

Katanya, sekarang bukan zamannya lagi
Saat Wanita dianggap tak berharga
Ada kami, yang siap menerima

Siapa bilang wanita kudet?

Siapa bilang wanita tak update?

Di sini, di tempat ini adalah sebuah bukti

Jika wanita pun bisa berbuat lebih

Arisan uang, itu biasa
Arisan ilmu Surabaya, itu baru luar biasa

Sari Widiarti memang masih muda
Tapi ilmunya bisa dibilang tua

Kumpulan emak blogger jangan dianggap sebelah mata
Karena di sini, wanita bisa berkarya lewat pena

Setelah membaca puisi, saya langsung beberes isi tas, eh, dibawain gado-gado juga ama panitia. Juga dikasih bros cantik oleh Mbak Sri Juli Astuti (Akhirnya bisa kopdaran juga setelah lama kenal) ^^/. Senangnya bisa kenal banyak emak yang suka blogger, serasa tak sendirian …. Sayangnya harus segera pulang, tak sempat ketemu 2 Makmin yang sedang di perjalanan.

Saat pulang pun, saya keliru jalan. Akhirnya muter-muter di kebun bibit, padahal pukul 11.45, kereta sudah berangkat menuju Kepanjen. Pukul 11.30 sampailah di Terminal Bratang, eh disuruh nunggu angkot juga.

Karena terlalu lama menunggu, akhirnya saya naik ojek ke Stasiun Wonokromo, takut tertinggal kereta. Ternyata … kereta telat sampai pukul 12.15. Hiks, nyesel banget gak sempat ketemu Makmin :(.

Jangan lupa
tinggalkan komentar, follow blog, dan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat
buat kamu. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae dan FP Anisa AE biar
dapat update info tiap hari ^^v