Pernahkah kau merasa lelah dengan hidup ini? Tak ada yang membelamu, apalagi mendengar jerit tangis di hatimu. Bahkan, pasangan hidupmu pun enggan peduli. Sampai akhirnya kau diam, memendam semuanya sendiri. Merasakan pahitnya kehidupan yang kau pun tak tahu bagaimana harus mengakhiri.
Kau pikir, diam yang terbaik.
Tapi kau manusia biasa. Punya rasa lelah dan kecewa. Berbagi pun rasanya sia-sia, hanya akan menimbulkan fitnah. Sampai akhirnya semua pertahanan dan kediamanmu runtuh. Air mata mulai membanjiri baju dan hatimu. Kata demi kata untuk ungkapkan kekecewaan mulai meluncur dari bibirmu.
Lantas, apa yang kau dapat?
Tak ada, selain hinaan dan perkataan sabar. Mereka tak tahu bahwa kau lelah menanggung semuanya. Kau lelah diam dan mengharap semua berjalan baik-baik saja. Mereka malah memintamu untuk mengerti, mengerti bagaimana keadaan mereka. Kau pun dicap egois, keras kepala, mau menang sendiri, dan tak punya empati.
Kau menangis, sendiri. Pasanganmu pun tak peduli, dia menyendiri.
Hanya tangan mungil yang membuatmu mampu bertahan, matanya yang jernih membuatmu punya kekuatan, apalagi selembar tisu dia berikan untuk mengusap kepedihan. Juga sesosok nyawa tak berdosa di dalam rahimmu, menendang seolah memberi dukungan.
Bunda, kau pasti bisa. Kau pasti mampu hadapi segalanya.
Tanpa kata, kau ketikkan segala duka. Mengungkapkan kegelisahan dan rasa kecewa yang membuncah di dada. Hanya kecewa, tanpa kau ungkap segala masalah. Meski mata terus saja basah. Meski hatimu terus saja didera luka.
Kau tak tahu lagi harus mengatakan semuanya pada siapa. Mengapa dan bagaimana. Lukamu terlalu menganga. Tak ada yang bisa membuatmu percaya akan menyimpan lukamu jua. Termasuk seseorang yang berjanji akan selalu menjagamu dalam hidup dan matinya.
Lagi-lagi kau usap air mata yang mengalir bak peluh di bawah teriknya sinar matahari. Tak ada kata dari bibirmu, hanya jari yang terus berlari di antara isak yang tak dapat kau hentikan.
Sampai di akhirnya kau lelah. Mengusap kepala mungil yang tertidur di sebelahmu, mengusap perut yang mulai menghentikan gerakan hebohnya. Lalu perlahan kau pergi ke kamar mandi untuk membasuk muka. Menyuruh tiap tetes air membersihkan segala dosa. Menyuruh air itu agar juga membasuh luka di dada.
Masih dengan air mata, kau buka sajadah dan mukena. Berharap Dia akan menjawab semua tanya. Meski dengan luka, kau bawa mereka semua ke tiap-tiap doa.
Entah, sudah berapa liter air mata yang sudah tumpah.
#episode air mata #curhat
Jangan lupa follow blogku dan tinggalkan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae biar dapat update info tiap hari. ^^v
35 Comments. Leave new
Gak tau musti komen apa. 😭😭😭
hehehe
Mmm.. mesti komen apa ya..
Semoga air mata yang keluar berganti dengan kebahagiaan.. berkali lipat…
aamiin
Wanita itu terlihat lemah diluar..tapi dalam diam dia bisa kuat luar biasa…
iya 🙂
Jadi ingat ibu..
@_@
Selamat hari ibu 🙂
Hugs for you mb
Makasih ^^
mengadu pada sang khalik adalah yg terbaik dan bisa membuat hati tenang
Iya ^^
dibalik air mata semoga akan selalu ada kebahagiaan yg menanti
Aamiin
Pasrah dan berserah diri pada Tuhan, bisa menguatkan saat sedang sedih.
Iya, bener banget
Saya juga sedang belajar mbak, untuk menangis sejenak lalu mencurhatkan sesak yang ada pada yang Maha Kuasa..semoga bisa bersabar yaa mbak, ada buah hati yang siap memberi kekuatan 🙂
Iya Mbak ^^
Aku bingung harus komen apa Mba. Humph, mungkin benar, hidup bukan cuma tentang bahagia tetapi juga luka ya.
🙂
setelah malam pekat fajar pasti menyingsing ya mbak, semoga mentari pagi mampu menghangatkan hati dan menyalakan semangat lagi…
Aamiin
Kita emang ga bisa ngandelin manusia, mending curhat sm Allah aja
Iya Mbak 🙂
Bolehlah mbak Anisae, sesekali ada efek up-downnya, sehingga semangat dicharge kembali
wah..wah.. edisi mellow neh
bingung mau comment apa 😀
Hehehe
tetap semangat ya mbak 🙂 *peluk*
Iya. ^^
Ada apa mbak? jangan sedih ya, nanti si kecil ikutan sedih, semoga kuat menghadapi segala cobaan
Semoga air mata yang keluar diganti dengan kebahagiaan kelak mbak. aamiin
Aku sdh lm gak nangis, sedih kpn hati ini begitu keras
Kasih air biar lunak, Mbak. ^^
kenapa mba…hope all is good yaaa 🙂
Makasih 🙂