(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Berbicara soal handphone, tak akan lepas dari kartu perdana, pulsa, bandol handphone, screen guard, pelindung, sampai pada pernak-perniknya. Ada bermacam-macam aksesoris dari mulai yang terkecil, sampai terbesar. Ada yang murah, sampai termahal. Pun bermacam-macam warna dan ukuran, tergantung merk dan type handphone.
Hari ini, saya baru saja mengisi pulsa untuk 2 sim card, masing-masing 50 ribu. Satu nomor suami, satunya lagi milik saya. Rencananya, pulsa akan digunakan untuk memperpanjang paket flash yang 1,5 Giga sebulan.
Tak lama, suami protes karena pulsanya tidak masuk-masuk. Padahal nomornya sama dengan yang tertera pada wadah sim yang menempel di luar. Terang saja suami marah kepada saya karena saat itu yang mengisi pulsa adalah saya.
Saya yang sedang tak enak badan, jelas tersulut dan marah karena merasa benar saat memasukkan nomor telepon. Langsung saja saya menghubungi nomor yang digunakan suami tadi. Hasilnya? Nomor tersebut tidak aktif. Padahal jelas-jelas handphone menyala di depan saya.
Suami juga tak terima, langsung mengambil tempat sim card dan membandingkannya. Setelah mengecek nomor yang diberikan, ternyata ada kesalahan satu angka di belakang. Padahal kartu tersebut dibeli dengan kondisi telah diaktifkan.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Suami tetap komplain, berharap diberikan nomor yang sama dengan yang tertera di wadahnya. Saya juga ikut komplain langsung kepada pemiliknya. Tak dinyana, jawaban pemilik sama dengan karyawannya. Malah menyuruh saya dan suami ke gerai telkomsel di Ruko Ketawang karena yang mengaktifkan kartu adalah pihak sana, bukan dari counter. Bahkan pemiliknya berkata bahwa saya boleh komplain melayangkan surat pembaca ke Jawa Pos.
Tanpa menunggu lama, kami langsung ke Ruko Ketawang menanyakan hal tersebut. Di sana, kami disuruh menanyakan langsung ke galeri yang ada di depan kantor pemkab. Okelah, kami pergi ke tempat yang ada di depan kantor pemkab.
Di galeri, setelah bercerita panjang lebar, karyawannya menyuruh kami menunggu. Lebih dari 15 menit. Sampai akhirnya datang dengan penjelasan bahwa yang mengaktifkan sepenuhnya adalah pihak ‘Rhi*o Cell’. Memang counter tersebut sering bermasalah seperti ini. Sungguh saya geregetan, seperti yoyo saja, dilempar ke sana-sini. Tak ada yang mau mengakui kesalahan.
Kalian harus lebih berhati-hati jika mau mengisi pulsa, apalagi dengan nominal yang lumayan. Cek dulu berapa nomor yang digunakan dengan cara misscall atau SMS. Jangan sampai hal ini terjadi pada kalian. Apalagi jika sampai dijadikan yoyo, karena dari pihak counter dan gerai tidak ada yang mau bertanggung jawab.
Jangan lupa tinggalkan komentar, follow blog, dan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae dan FP Anisa AE biar dapat update info tiap hari ^^v
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});