Helvy Tiana Rosa adalah seorang penulis dan aktivis sastra Indonesia yang dikenal sebagai pelopor sastra Islami di Indonesia. Lahir pada 2 April 1970 di Medan, Sumatera Utara, Helvy adalah anak pertama dari pasangan Amin Usman, seorang pencipta lagu, dan Maria Erry Susanti, seorang perempuan keturunan Tionghoa. Helvy mulai menunjukkan bakatnya dalam dunia seni sejak muda, terutama dalam menulis puisi dan prosa.
Setelah menamatkan SMA, Helvy melanjutkan studi di Sastra Asia Barat, Fakultas Sastra Universitas Indonesia, dengan konsentrasi pada Sastra Arab. Selama masa kuliah, ia aktif dalam berbagai kegiatan seni dan organisasi, yang semakin mengasah kemampuannya dalam bidang sastra.
Baca juga : Georgeo Orwell – Teruslah Berpikir Kritis Pada Dunia
Helvy telah menghasilkan berbagai karya yang mencakup novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, dan naskah drama. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain “Ketika Mas Gagah Pergi” yang kemudian diadaptasi menjadi film pada tahun 2015, “Cahaya di Bawah Cahaya,” dan “Pippi Gadis Kecil dari Tepian Rel Kereta Api.” Karya-karyanya banyak mengangkat tema keislaman, perjuangan, dan sosial, yang mencerminkan pandangan hidupnya.
Selain itu, Helvy juga mendirikan Forum Lingkar Pena, sebuah komunitas penulis yang bertujuan mengembangkan bakat penulis muda di Indonesia.
Helvy telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam dunia sastra, dan karyanya terus menginspirasi generasi muda penulis Indonesia.
===
Bangga sekali bahwa saat ini saya pun menjadi bagian dari pengurus FLP yang berada di Malang. Sempat bertemu dengan sosok penulis perempuan yang selalu menginspirasi.
Satu kalimat yang terus terngiang di telinga saya, langsung dari Mbak Helvy Tiana Rosa, “Teruslah menulis kebaikan. Jika bukan kita yang menulis hal-hal baik, lalu siapa?”
#BangunPeradabanDenganTulisan