Anisa AE – Banyak yang berkata bahwa televisi adalah hal penting yang harus dipunyai ketika pindah rumah ataupun pada awal menikah. Bahkan tak jarang di dalam satu rumah ada 2-3 televisi. Belum lagi parabola dan paket bulanan TV kabel, itu seperti wajib.
Namun tidak terjadi di dalam keluarga saya. Tak ada televisi di rumah. Pernah ada, tapi karena terlalu lama tidak dipakai, akhirnya dibawa ke tukang rosokan oleh Ibu, padahal semuanya masih normal. Belum lagi antena tv yang sering digerogoti tikus, tidak ada yang membetulkan juga.
Baca Juga : Waspada Penyakit Karena Gadget
Pernah saya membeli TV tunner untuk dipasang komputer. Maksudnya sih pingin sesekali Ibu atau Asma bisa lihat televisi, tapi sepertinya tidak berjodoh. Asma dan saya pun hanya melihat televisi ketika di rumah mertua. Di sana serasa tiada hari tanpa televisi, apalagi mertua yang selalu update film seperti mahabarata dan sejenisnya itu.
Tanpa televisi, banyak hal seru yang bisa kami lakukan bersama. Selain aktivitas sebagai ibu rumah tangga dan blogger, me time dengan si kecil sangat perlu. Ini beberapa yang saya lakukan tanpa televisi.
1. Nonton Film
Bagi saya, tak ada televisi oke saja. Asal bukan tak ada laptop. Hehehe. Soalnya laptop itu multi fungsi, plus bisa dibuat kerja. Asma punya komputer sendiri yang bisa digunakannya untuk main game ataupun nonyon film. Tak jarang saya membeli film downlod-an dari tukangnya dengan harga 1.000/film. Lumayan sih daripada nyewa film ataupun downlod sendiri
Bagi saya, tak ada televisi oke saja. Asal bukan tak ada laptop. Hehehe. Soalnya laptop itu multi fungsi, plus bisa dibuat kerja. Asma punya komputer sendiri yang bisa digunakannya untuk main game ataupun nonyon film. Tak jarang saya membeli film downlod-an dari tukangnya dengan harga 1.000/film. Lumayan sih daripada nyewa film ataupun downlod sendiri
Baca Juga : Hamil Bahagia Bersama Lazada
Boleh dibilang saya cukup selektif memilih film yang boleh ditonton Asma. Tak jarang kami nonton bersama, karena dia anak yang aktif dan serba ingin tahu. Saya cukup kewalahan menjawab pertanyaannya terkait dengan film yang kami tonton, dia tidak akan berhenti bertanya sampai puas dengan jawaban yang didapat. Untuk film, saya pilih ipin upin dan doraemon, juga film kartun lain yang pastinya sudah saya tonton dulu.
Kegiatan menonton film bukan kebutuhan bagi kami. Biasanya 1-2 jam sehari. Kalau pas saya sibuk di depan laptop, dia nonton sendiri sampai 3 jam, 2 film. Tak jarang dia mengisi kegiatannya dengan main jualan atau masak-masakan, tentu saja saya juga bertindak sebagai pembeli, walau hanya pura-pura.
2. Menulis dan Menggambar
Kegiatan lain yang sering Asma lakukan adalah menulis dan menggambar. Menulis apa saja dan saya disuruh membaca. Lalu menggambar dan memberi tahu saya hasilnya. So pasti saya akan bilang gambarnya bagus. Hehehe. Yang paling bikin gregetan, dia suka banget mengerjakan buku panduan untuk TK B, padahal Asma baru TK A. Itu yang membuat saya geleng kepala karena capek menjawabnya.
Kegiatan lain yang sering Asma lakukan adalah menulis dan menggambar. Menulis apa saja dan saya disuruh membaca. Lalu menggambar dan memberi tahu saya hasilnya. So pasti saya akan bilang gambarnya bagus. Hehehe. Yang paling bikin gregetan, dia suka banget mengerjakan buku panduan untuk TK B, padahal Asma baru TK A. Itu yang membuat saya geleng kepala karena capek menjawabnya.
Baca Juga : 10 Tips Aman Berkendara Bersama Balita
Tulisannya sudah bagus walau belum lancar membaca. Gambarnya juga lumayan karena di sekolah juga ikut ekskul melukis.
3. Membaca Buku
Apalagi kegiatan kami tanpa televisi? Membaca buku. Kebanyakan saya baca buku anak atau majalah dan Asma paling antusias bertanya. Ini apa, itu apa, sampai saya tak bisa fokus dengan yang dibaca.
Apalagi kegiatan kami tanpa televisi? Membaca buku. Kebanyakan saya baca buku anak atau majalah dan Asma paling antusias bertanya. Ini apa, itu apa, sampai saya tak bisa fokus dengan yang dibaca.
Asma lebih sering melihat buku anak, lalu membuka-buka dan menceritakan isi buku tersebut sesuai keinginannya sendiri. Jika kebetulan buku itu pernah saya ceritakan padanya, dia akan menceritakan ulang seperti saya, namun dengan gaya dan bahasanya sendiri. Sesuai dengan apa yang telah dia ingat.
4. Bercerita
Bercerita adalah kesukaan kami. Ups, tepatnya kesukaan Asma. Dia bahkan punya teman imajinasi dalam tiap permainannya. Tak jarang dia yang mendongeng sebelum tidur jika saya enggan untuk mendongeng. Ada saja dongeng baru yang dia ceritakan. Selalu didahului dengan kalimat, “Pada suatu hari ….”
Bercerita adalah kesukaan kami. Ups, tepatnya kesukaan Asma. Dia bahkan punya teman imajinasi dalam tiap permainannya. Tak jarang dia yang mendongeng sebelum tidur jika saya enggan untuk mendongeng. Ada saja dongeng baru yang dia ceritakan. Selalu didahului dengan kalimat, “Pada suatu hari ….”
Baca Juga : Ingin Sukses? Jauhi Sifat Destruktif Ini
Sejak hamil, saya paling malas bercerita. Padahal biasanya dongeng tak pernah lepas dari kebiasaan kami. Untungnya Asma tetap suka dongeng dan selalu meminta saya mendongeng untuknya.
5. Jalan-jalan
Jika mulai bosan, kami selalu menghabiskan waktu dengan jalan-jalan muter Kepanjen. Kadang ke Stadion Kanjuruhan atau sekadar mencari es di luar rumah. Tak jarang pergi ke rumah saudara yang berada di desa. Karena di sana banyak teman sepermainannya.
Jika mulai bosan, kami selalu menghabiskan waktu dengan jalan-jalan muter Kepanjen. Kadang ke Stadion Kanjuruhan atau sekadar mencari es di luar rumah. Tak jarang pergi ke rumah saudara yang berada di desa. Karena di sana banyak teman sepermainannya.
Asma memang tak pernah keluar rumah, kecuali saat sekolah, ngaji, ke pasar, dan ke toko untuk beli jajan. Di sini tak ada yang seumuran dengannya. Ada yang lebih tua, tapi sering membully. Karena itu dia paling suka kalau saya ajak pergi arisan, banyak anak-anak seusianya yang diajak oleh teman-teman.
6. Selalu Bersama
Kami melakukan semua kegiatan bersama-sama, kecuali saat saya harus pergi ke kota untuk suatu acara. Mulai dari cuci piring, cuci baju, bersih-bersih, makan, sampai mandi. Beberapa menit tak melihat saya, dia bisa nangis. Mungkin karena di rumah hanya ada saya, Asma, dan Ibu.
Kami melakukan semua kegiatan bersama-sama, kecuali saat saya harus pergi ke kota untuk suatu acara. Mulai dari cuci piring, cuci baju, bersih-bersih, makan, sampai mandi. Beberapa menit tak melihat saya, dia bisa nangis. Mungkin karena di rumah hanya ada saya, Asma, dan Ibu.
Nah, itu yang kami lakukan tanpa televisi di rumah. Kalau kalian bagaimana? ^^
Jangan lupa follow blogku dan tinggalkan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae biar dapat update info tiap hari. ^^v
24 Comments. Leave new
Kalau ane mah bisa bisa aja hidup tanpa televisi, asalkan ada koneksi internet 😀 Hahahhaa..
toh dirumah ada tv ane juga jarang nonton tv..
Hehehe, sama aja
Aku punya tipi tapi jarang nonton televisi 🙂
Lebih suka ngeblog ya? 😀
Asal ada internet, tv lewat. Haha
Hahaha
kan ada smartphone, nonton video youtube… tak ada televisi pun tak masalah 😀
Wkwkwk
seeru ya harinya, jadi bisa bersama sama
Iya ^^
laptopku udah enggak bisa pasang CD mau download sayang kuotanya hiks…antena TV yang terang cuma channel ANTV hahhaha
Hahaha
Saya udah lama, Mbak, gak lagi bergantung sama TV. Malah kalau dengar suara TV sekarang ini jadi bising banget. Pengennya buru-buru matiin gitu.
Hehehe, sama dong
Hehehe, sama dong
Saya bisa mbak, gak ada tipi soale di kosan hehe
Samaan mbak, gak ada tipi gak masalah yang penting tetap ada lapto 😀
Xixixi, yang penting bisa online 😀
Punya tv sih, tapi jarang ditonton, paling nonton acara anak-anak, itu juga gak lama
Heheh, banyak kisah ya
Buat saya pribadi saat ini posisi TV sedikit tergantikan dengan Internet…
Iyup banget
Kami ada televisi tapi tidak juga lantas on terus. Kadang2 bisa mati juga. Kalau keluarga dari 2 adik saya, sama sekali tak punya televisi. Dan mereka bisa … yang penting ada laptop dan tablet hehehe
Hehehee, televisi udah digeser laptop
bisalah jaman sekarang hidup tanpa tv. Ada banyak hiburan lain yang lebih bermanfaat (efek sebel kalau ortu mulai ntn sinetron)