(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Berbagi dan menginspirasi
Sudah pernah menerbitkan buku di Mozaik Indie? Yups, sekarang kita akan kupas habis profil pendiri penerbitan ini. Siapa lagi kalau bukan Ihwan Harianto, penulis yang namanya melambung sejak menerbitkan novel Xerografer: Curhat Colongan Tukang Fotokopi. Penulis yang baru saja menyelesaikan studi S1 nya di Universitas Islam Malang ini pada awalnya hanya sekadar menulis di buku harian saja. Itupun dilakukan secara diam-diam sebab kala itu jika seorang cowok menulis di buku harian akan dianggap aneh. (Ada-ada saja)
Awalnya, Ihwan Hariyanto mulai bekerja di tahun 2000 di Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya di bagian Fotokopi. Keinginannya untuk kuliah harus ditahan sementara mengingat kondisi keluarga yang tak memungkinkan. Pada saat bekerja sebagai tukang fotokopi itulah Ihwan Hariyanto mendapat inspirasi untuk menulis novel dan terbitlah novel perdananya yang berjudul Xerografer: Curhat Colongan Tukang Fotokopi yang diterbitkan oleh penerbit Gagas Media.
Selain novel Xerografer, karya Ihwan hariyanto akan diterbitkan di Penerbit Al-Kautsar yaitu My Wedding Story. Ada juga buku solo indie yaitu partisi hati dan Enju. Lalu antologinya yang paling banyak antara lain: Puasa Pertamax, Love Journey, Book Junkies, Cerita Fiksi Fantasi. Yang akan menyusul ada 3 antologi, namun sayangnya masih dirahasiakan.
Bagi Ihwan Hariyanto, sukanya menjadi penulis itu adalah ketika karyanya mampu menyentuh hati pembaca bahkan member pengaruh di dalam kehidupannya. Selain itu, mampu menciptakan dunia yang diinginkan lewat tulisan. Sedangkan dukanya adalah saat memiliki insipirasi menulis yang menggebu-gebu, namun waktunya terbatas.
Penulis idola Ihwan Hariyanto adalah Dewi Dee Lestari dan Adhitya Mulya. Kedua penulis itu juga merupakan inspirator bagi Ihwan Hariyanto. Ia kagum dengan cara Dee bercerita dengan menggunakan kata-kata sederhana, namun teramu dengan cerdas di hati.
Sedangkan, dari Adhitya Mulya, Ihwan Hariyanto belajar menulis cerita humor yang elegan.
Ihwan Hariyanto merasa enggan untuk bergabung dengan grup kepenulisan mengingat ia pada dasarnya adalah seorang yang introvert. Ia khawatir jika nanti bergabung dengan grup kepenulisan akan jadi terikat dan tidak bebas berkarya seperti yang ia mau.
Keluarga sangat mendukung kiprah Ihwan Hariyanto dalam menggeluti dunia kepenulisan. Bahkan orang tuanya tidak protes saat ia kerap kali pulang malam karena menghabiskan waktu menulis di warnet. Hingga akhirnya terbit novel perdananya, orang tuanya merasa bangga. Ia pun sangat bersyukur karena dikaruniai seorang istri yang selain cantik juga suka menulis. Bersama istrinya itu ia mendirikan sebuah penerbitan indie di Malang bernama Mozaik Indie Publisher yang didirikan pada tahun 2012.
Berikut ini adalah tips menulis dari Ihwan Hariyanto yaitu tulislah apa yang ada di sekitar kita. Kebanyakan dari kita biasanya sering terobsesi untuk menulis sesuatu yang wah, megah dan fenomenal. Tidak ada yang salah sih dengan hal itu. Namun untuk penulis pemula hal itu sangat riskan sekali, apalagi jika dia tidak mau repot-repot research data terlebih dahulu. Banyak kok contoh penulis yang bisa melahirkan novel-novel inspiratif dari kisah-kisah yang ada di sekitarnya, misal Andrea Hirata dengan tetralogi Laskar Pelanginya, Iwan Setyawan dengan dua novelnya 9 Autumns 10 Summer dan Ibuk serta masih banyak lagi lainnya.
Pesan dari Ihwan Hariyanto untuk para penulis lain, terutama penulis muda adalah jangan sia-siakan masa mudamu. Terutama yang masih single. Mumpung masih bebas melakukan apa saja, galih semua potensi diri kalian dan pertajam dengan belajar dari penulis senior baik secara langsung maupun lewat workshop-workshop menulis. Jangan minder untuk mengikuti sayembara-sayembara menulis, siapa tahu itu adalah jalan kalian untuk menjadi penulis inspiratif.
Di tahun ini, Ihwan Hariyanto akan menerbitkan tiga buku antologi, diantaranya: Tentang Travelling, Kumcer Budaya, dan Kisah Inspiratif Para Writer Wannabe. Untuk karya solo sedang dalam proses penggarapan yaitu novel tentang suka-duka dan jatuh bangun dunia indie. Ia memiliki target bisa menerbitkan empat buku dalam waktu satu tahun. Impian ke depannya, ingin bisa memajukan Mozaik Indie Publisher menjadi penerbit mayor.
Jika ingin kenal lebih lanjut dengan Ihwan Hariyanto silahkan add saja akun facebook Ihwan Hariyanto. Jika ingin sharing seputar kepenulisan atau konsultasi penerbitan indie, ia akan sangat menerima dengan senang hati. Yups, semoga impiannya bisa segera tercapai.
Ngomong-ngomong, si Ihwan ini adalah salah satu teman curhatku tengah malam kalo pas boring ngedit naskah atau gak bisa tidur. Heheheh
Jangan lupa follow blogku dan tinggalkan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae biar dapat update info tiap hari ^^v
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
2 Comments. Leave new
Keren ya.. Kalo udah trbiasa mnulis emg bs jd smacm kbutuhn..
menulis bisa karena terbiasa. ^^