Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, semangat, dan keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Jadi, apa keterkaitan antara sastra, teks, dan konteks.
Baca juga : Macam-macam Membaca dan Pengertiannya
Seiring dengan meluasnya kebiasaan membaca dan menulis pengertian tersebut menyempit menjadi segala hasil aktivitas bahasa yang bersifat imajinati, baik dalam kehidupan yang tergambar di dalamnya, maupun dalam hal bahasa yang digunakan untuk menggambarkan kehidupan itu.
Teks adalah ungkapan bahasa yang menurut isi, sintaksis, dan pragmatik merupakan sebuah kesatuan.
Baca juga : Arbitrer dan Konvensional Dalam Sifat Bahasa
Konteks adalah fungsi atau makna yang diacu oleh teks.
Menurut saya, antara sastra, teks, dan konteks saling berhubungan. Mengapa begitu? Diawali dengan teks yang ditulis. Teks tersebut mempunyai makna yang bisa kita artikan masuk dalam sastra atau bukan. Tidak memahami konsep teks dan konteks, maka kita belum menguasai konsep pendukung dalam sastra.
Baca juga : Fenotik dan Fenomik dalam Fonologi Bahasa Indonesia
Dikutip dari artikel Fitra Youpika, berdasarkan beberapa pendapat disimpulkan bahwa teks adalah suatu kesatuan bahasa baik lisan maupun tulisan yang memiliki isi dan bentuk yang saling berkaitan. Koteks diartikan sebagai kalimat atau unsur-unsur yang mempunyai keterkaitan dan kesejajaran dengan teks yang didampinginya (teks lain). Konteks adalah ruang dan waktu yang meliputi lingkungan fisik dan sosial tertentu dalam memahami suatu teks, yaitu kejadian-kejadian nonverbal atau keseluruhan lingkungan teks itu.
Dilihat dari hubungan teks, koteks, dan konteks, konsep teks dan koteks merupakan aspek dari suatu proses yang sama. Ketika ada teks yang menyertai suatu teks lain, maka teks lain itu menjadi koteks karena menyertai suatu teks. Oleh karena itulah para linguis memandang antara koteks dan konteks memiliki perbedaan. Jika koteks merupakan lingkungan kebahasaan, maka konteks adalah lingkungan di luar bahasa seperti situasi dan tempat teks itu terbentuk. Dengan demikian, suatu wacana yang dikatakan utuh apabila mengandung koteks dan konteks yang jelas agar makna dan maksud wacana tersebut dapat dipahami secara jelas oleh pendengar atau pembacanya.
1 Comment. Leave new
jadi harus paham untuk mengetahui esensi teks dari sastra itu mengetahi konteksnya. jika informasi konteks itu terputus?