(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Batik Motif Markisa Karya Saya |
Anisa AE – Sudah tahu cara pembuatan batik, kan? Jika belum, bisa cek di cara pembuatan batik. Sekarang saya akan bahas tentang bagaimana mewarnai kain batik. Ternyata prosesnya gampang-gampang susah juga.
Bu Sri Memberikan Sambutan |
Dalam pelatihan pembuatan batik ini, Bu Sri membuka kesempatan kepada warga Kepanjen yang ingin ikut pelatihan membuat batik dengan biaya 250 ribu saja, sampai bisa. Dengan fasilitas kompor kecil, kain katun 2,15 meter, malam dengan warna, 3 canting berbeda ukuran, wajan, pewarna, rto, garam hitam, dan akan diajari sampai selesai satu kain tersebut. Harga yang relatif murah, mengingat di pelatihan lain bisa mencapai 600 ribu, belum termasuk biaya latihannya. Pendaftaran bisa langsung ke Bu Sri atau ke Bu Lurah. Jika sudah mendaftar, maka otomatis menjadi anggota kelompok batik Kepanjen.
Dimasukkan dalam larutan RTO |
Kedua, kain tersebut dianginkan sampai setengah kering. Jangan sampai terkena panas, ya? Cukup dianginkan saja.
Kuning larutan pewarna hitam |
Jika kain sudah setengah kering, kita ke tahap empat. Memasukkan kain pada larutan garam hitam agar warna kain bisa muncul. Memasukkannya pun dengan pelan seperti tahap tiga, lalu dianginkan lagi. Setelah setengah kering, lalu dibilas dengan air bersih. Pada tahap ini, warna sudah muncul di kain.
Batik dimasukkan ke air panas |
Setelah dicuci bersih, akan terlihat kain batik yang indah. Bagian yang terkena lilin tetap berwarna dasar kain. Bagaimana jika dalam kain batik ada banyak warna? Wah, itu prosesnya akan lebih sulit lagi. Jadi, jangan heran jika harga kain batik tulis sangat mahal. Berbeda dengan kain batik dari pabrik.
Jadi deh sapu tangan buatan sendiri |
Kain batik yang saya pegang hanya melewati satu kali proses 3 dan 4. Mau dimasukkan ke pewarna lagi tidak bisa, karena pewarna sudah rusak. Ada peserta yang melakukan proses ke empat, lanjut ke tiga lagi tanpa mencuci kainnya terlebih dahulu.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
6 Comments. Leave new
buatnya agak ribet yaaah… pantes deh kalo batik yg bagus itu harganya mihiill…. hihihi
Xixixi, kalo nawar jangan nyungsep banget, Mak
wah melestarikan budaya indonesia.
nice post mba,
nice to meet ya 🙂
http://litarachman.blogspot.com/
Makasih Mbak 🙂 Meluncur ke blognya. 🙂
prosesnya aja udah ribet, jelas gak bisa dijual murah… Dan hasilnya jg beda lah sama yg abal2
Betul, Mbak. 😀