Anisa AE – Review film lagi teman-teman :D. Sepertinya saya bakalan sering review film nih, ada yang setuju? Kalau nggak setuju, gak masalah juga sih. Saya bakalan tetap review, wkwkwk. Soalnya saya suka banget sama film. Hitung-hitung bisa membantu orang yang lagi nyari review film dan menyalurkan passionku. Kenapa akhir-akhir ini jarang nulis resensi lagi? Ya alasannya karena terlalu sibuk dengan urusan di dunia nyata.
Kemarin aku dan tim AE Publishing berkesempatan nonton bareng. Yup, rame-rame guys. Kapan lagi cobak bisa nobar gini, mengingat jadwal kerja yang nggak bisa ditinggalkan. Eh tapi ada juga teman blogger, Ihwan dan Ivon yang ikut nobar kemarin malam.
Kami bersebelas nobar di bioskop Mandala, seperti biasanya kalau mau nonton emang enak di sini. Kok bersebelas sih? Emang tim AE sebanyak itu yah? Emang nggak banyak, tapi ada tambahan anak PSG selama empat bulan di AE Publishing, mereka ikut nonton juga. Selain itu, anak dan suami juga ikutan nonton. Bisa dibilang ini rombongan nonton film ya, wkwkwk.
Kenapa aku ngajakin anak-anak juga? Karena film yang akan ditonton kali ini bergenry family-comedy. Jadi ya, nggak masalah lah ngajakin anak-anak sekalian buat jalan-jalan. Perjalanan menuju Mandala sendiri terbilang cukup hmm … ribet. Bisa dibilang begitu karena rombongan. Dan ya, di rumah hanya ada dua sepeda motor. Sementara tim AE ada lima orang, belum lagi suami saya, michan dan machin, juga meiga yang mengajak serta suaminya.
Awalnya memutuskan untuk menonton film Flight 555 pada jam setengah lima. Tapi saya dan tim AE masih sibuk berdiskusi perihal bagaimana kita yang rame-rame ini bisa pergi ke Mandala 21. Sementara waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 dan filmnya diputar pada jam 16.20. Kan nggak mungkin perjalanan dari Kepanjen-Malang hanya 30 menit, pastinya bakal ketinggalan filmnya dong.
Setelah berdebat cukup panjang, akhirnya kami memutuskan untuk memesan Grab Car. Dan pemesanan tiket film diganti untuk pemutaran jam 18.30. Supaya nggak ketinggalan film, kan rugi jauh-jauh ke Malang, tapi ketinggalan filmnya.
Jadilah tim AE naik Grab Car bersama Michan, saya dan suami naik motor menyusul di belakang. Pertimbangannya sih karena mau mengajari Machin dulu, alias nemani Machin ngerjain PR.
Setelah memesan tiket di loket Mandala 21, saya dan kawan-kawan langsung saja masuk ke gedung theather 4 tempat film Flight 555 diputar sesuai dengan tiket yang kami pesan. Kami duduk berjejer karena kebetulan tiket kami berada di seat D semua. Dan film pun diputar, selesai. Belumlah! Kan mau lanjut ngereview film Flight 555. Hehe, lanjut baca yaah.
Mengandung spoiler dan candaan yang garing kriuk-kriuk! :v
1. Adegan di Bandara yang konyol
Seperti yang saya bilang tadi, Flight 555 adalah film bergenre komedi. Jadi jangan sampai nangis di sepanjang film, eh ketawa sampai nangis maksudnya. Cerita berawal pada seorang anak yang sibuk bertanya pada bapak-bapak yang notabenenya adalah pak sopir atau pembantu di rumahnya.
Bapak itu sibuk memasukkan barang-barang ke dalam bagasi. Sambil si anak tadi nyerocos nanya pada si bapak. Maaf namanya mungkin saya lupa, wkwk.
Jadi aku nyebutnya si bapak saja yah. Lah si anak ini nanya pada si bapak apakah dia pernah berlibur? Si bapak ngejawab, “belum pernah sama sekali non.” Kasihan juga, selama hidup belum pernah liburan. Wkwkwk. Si anak malah kasihan sama si bapak terus ngomong “sabar ya pak, ini ujian” semacam itulah, saya nggak terlalu ingat logatnya. Tapi sumpah pembukaan sudah bikin ngakak.
Berlanjut pada adegan selanjutnya. Sepasang anak, kakak adik, cewek cowok dan bapaknya yang berada di area bandara. Si bapak sibuk mengejar anaknya yang cowok karena berlari-lari, takut hilang sepertinya. Jadinya si bapak dengan seenaknya nitipin si anak perempuannya pada sembarang orang yang lewat di dekatnya.
Kebetulan yang lewat Mas Putu, eaa … yang diperankan oleh Tarra Budiman. Mas Putu yang kebetulan lewat jadinya dititipin anak perempuan si bapak. Bingung juga sih, karena Mas Putu kan gak kenal sama di bapak dan anaknya. Tapi mau gimana lagi, wong terpaksa. Wkwk. Jadilah sekarang Mas Putu bersama si anak perempuan bapak tadi.
Di sinilah ada beberapa percakapan menarik antara Mas Putu dan anak perempuan tadi, masih anak-anak beneran kok, palingan kelas dua SD, menurutku sih, wkwk. Si anak perempuan ini dengan lancangnya naya ke Mas Putu “Kakak sendirian aja yaa?” Si Mas Putu nyaut “eh, iya.” Lalu si anak ini malah bikin ngakak ngatain “E ciee jomblo nih, makanya sendirian aja ya.” Macam yang baca review ini, wkwk.
Oke selanjutnya bapak si anak tadi kembali dengan anak cowoknya yang rada bandel. Yang lebih somplak adalah si bapak ini bukannya makasih sama Mas Putu, tapi malah nitipin anaknya ke Mas Putu lagi. Lagi? Ya kali, karena Mas Putu dan anak-anak si bapak ini sama-sama mau naik Komodo Air dengan destinasi Bali, si bapak dengan seenaknya nyuruh Mas Putu buat jagain anaknya sampai di bandara Bali. Kasihan deh Mas Putu macam baby sitter paksaan. Lah si bapak ke mana? Balik ke rumahnya, nggak ngikut penerbangan. Sabar yah Mas Putu xD
Meninggalkan Mas putu dan peranakannya. Adegan berlanjut pada sosok laki-laki macam Arjuna yang dikawal banyak penjaga. Ceilee. Bukan guys, ini tuh artis yang baru turun dari mobil di depan bandara. Dia adalah Ryan D’masiv, yang nyanyi gini tuh “jangan menyerah … jangan menyeraah … ah … ah …” jadi nyanyi kan. Hehe.
Mas Ryan di sini diceritakan sedang turun dari bandara sambil nyamar pakai masker dan kaca mata. Niatnya biar gak ketahuan paparazzi. Eh si asisten Mas Ryan malah ngerjain dia cuy. Jaket yang dipakai Mas Ryan ada tulisannya gede “Saya Ryan D’Masiv.” Wkwkwk. Ngakak sumpah. Percumalah Mas Ryan nyamar pakai masker dan kaca mata macam ninja, tapi di belakang punggungnya bertuliskan saya Ryan D’masiv.
Adegan di bandara ini cukup membuat perut saya kocak karena ketawa. Apalagi ada sepasang suami dan istri-istri? Karena si suami ini bawa dua istri xD Mereka yang memerankan orang kampung sedang menyetorkan tiket di bandara dan di sinilah banyak percakapan lucu antara mereka dan petugas bandara yang ngomongnya rada gelagapan. Nggak gagu sih, cuma kurang lancar saja kalau ngomong. Sumpah ngakak.
2. Pembajakan di pesawat yang bikin ketawa ngakak
Biasanya kalau saya lihat film-film barat bertemakan pembajakan, pasti bawaanya deg-deg ser kayak orang jatuh cinta. Ciee. Tapi ini beda guys. Pembajakan di Flight 555 ini malah bikin perut sakit kebanyakan ketawa, wkwk.
Bagaimana enggak. Adegan di pesawat ini diwarnai pertempuran kata-kata stand-up comedy. Secara, se-kelas Tarra Budiman kan dah terkenal dengan lawakannya. Yang ngakunya nggak ketawa, ingat bohong itu dosa. :v
Baca juga : 5 Alasan Wajib Nonton Wonderful Life
Di dalam pesawat bermaskapai Komodo ini dibuka dengan pramugari-pramugari cantik yang juga kocak sekaligus. Diperankan Mikha Tambayong sebagai Shantal atau Shakuntala. Juga ada Gisella Anastsya yang jadi pramugari cantik but oon juga. Wkwk.
Yang lucu adalah ketika para pembajak pesawat mulai muncul. Kenapa para pembajak? Karena yang membajak nggak cuma satu guys. Wkwk. Itu mau membajak pesawat atau mau kampanye sih, kampanye pilgub misalnya. Wkwk.
Salah satu pembajak pesawat ini bergaya suku dayak papua. Ada dua orang, brotherhood gitu. Pinginnya sih tampil ala teroris yang nyeremin. Tapi jatuhnya malah kocak. Mereka berdua pakai baju khas dayak dengan membawa anak panah untuk mengancam penumpang. Yang saya gak tau, berpakaian seperti ini juga bisa naik pesawat, ya? Saya belum pernah naik pesawat sih. 🙁
Gelak tawa malah dilontarkan para penumpang. Juga penonton. Wkwk. Terlebih salah satu dari brotherhood ini punya otak yang oon. Dan juga fyi mereka bukan dari suku yang sama, satunya dari batak dan satunya lagi asli papua. Lantas apa alasan mereka membuat aksi pembajakan konyol ini? Mereka kan nggak dari satu suku yang sama? Solidaritas guys, katanya begitu. Wkwk.
Dan alasan solidaritas duo sejoli ini untuk menegakkan hak asasi orang-orang di Papua yang sering mengalami kendala dalam urusan penerbangan. Pelayanannya kurang maksimal, katanya begitu. Dan duo sejoli ini menuntut pemerintah untuk lebih memperhatikan rakyat Papua. Respect sih, tapi ya nggak pakai acara membajak pesawat juga dong.
Pembajak kedua malah lebih konyol. Dia beralasan membajak pesawat yang menuju Bali ini karena dendam. Dendam karena pernah ditolak untuk ganti rugi tiket penerbangan. Ya, alasan yang konyol. Dia terlambat naik pesawat, tapi memaksa meminta ganti rugi. Astaga Pak! Minum kopi dulu sana, di mana-mana, kalau kita yang terlambat ya nggak boleh protes minta ganti rugi dong. Wkwk. Tapi si bapak tetap melakukan aksi membajak pesawat dengan sebuah bom yang dipasang di dadanya. Dadanya ada tulisan sayang ibu lagi. Duh, ibunya pasti terharu. Wkwk.
Baca juga : Film Horor Indonesia Bermutu? Ada Kok!
Baca juga : Film Horor Indonesia Bermutu? Ada Kok!
Pembajak ke tiga malah nggak disangka-sangka. Dia adalah Mas Putu. Ya, Mas Putu ikut-ikutan jadi pembajak guys. Wkwk. Niatnya sih bukan membajak. Wong Mas Putu ini membajak pesawat dengan alasan mengubah arah penerbangan ke Bali. Lah? Kan emang mau ke Bali Mas ini pesawatnya. Gak usah bajak-bajakan juga bakalan ke Bali. Wkwkwk. Tapi alasannya masuk akal juga, lebih ke pembelaan dari ke tiga pembajak yang ingin mengubah jalur penerbangan ke Kupang dan Papua tadi guys. Hehe.
Lalu bagaimanakah? Siapa yang bakalan menang di antara ke tiga pembajak kelas teri ini? Bakalan tetap flight ke Bali atau Kupang, atau mungkin Papua? Yah, saksikan sendiri keseruan Film Flight 555 ini di Bioskop kesayangan Anda yaa. Mumpung masih tayang guys!
Oke setelah selesai menonton film Flight 555 ini humor saya meningkat drastis. Save my humor, please! Bahkan menulis review ini sambil ngakak gak jelas. Wkwk. Apalagi pas mengingat perjalan pulang kemarin. Ninit dan Asma mabuk perjalanan pemirsa. Payah banget. Kasihan Diana yang duduk di antara Ninit dan Asma. Kemungkinan dia nahan untuk nggak ikutan mabuk kali ya. Wkwk.
Yang jelas nobar kali ini seru banget. Semoga kita punya kesempatan nonton bareng-bareng lagi yaa. See you soon on my review guys ^^.
Watch The Trailer Here
Nama Pemeran Flight 555
· Tarra Budiman sebagai Putu
· Mikha Tambayong sebagai Inta
· Gisella Anastasia sebagai Shantal
· Meriza Febriani sebagai Ladya
· Samuel Zylgwyn
· Mathias Muchus sebagai Pejabat
· Anodya Shula Neona Ayu sebagai Tifa
Dkk
Rating Dunia Network : 2/5
Google user : 85% Like
Relase Date : 18 January 2018
Jangan lupa tinggalkan komentar, follow blog, dan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Nanti akan langsung saya follback buat yang komentar langsung. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae dan FP Anisa AE biar dapat update info tiap hari ^^v
10 Comments. Leave new
udah lama gak ke bioskop, apalagi nonton film indonesia, thanks reviewnya mbak
Buruan nonton 😀 Asli ngakak deh, hehe.
saya lbm nonton film ini,,,,,,kapan yach muncul di Youtube ? 🙂
Nunggu keluar di youtube bisa setahu xD
wkwkwk… mba .. dirimu trnyata bisa lucuuu yaa..
duh seruuu mba – cuuss jadi pengen berangkat juga ini..
#DemiFilmIndonesia
#DukungFilmNasionaL
suwun mba..Nisa review mu ceriakan hariku.. ⚘😇
Cuss lah, bikin sakit perut asli xD
sip, jadi aman kan ya ngajak anak-anak. Anak-anak udah lama pengen ngerasain nonton di bioskop, tapi sampai sekarang belum kesampaian
Aman kok, kemarin aku juga nonton sama anak-anak 😀
Ya ampun kocak bgt sih… Pgn nonton deh, tp msh pny bayi belum bisa ke bioskop huhu
Lain kali pasti bisa nonton, kalau dedek bayinya sudah besar, hihi 😀