Anisa AE – Empat bulan berlalu semenjak pengumuman kelulusan. Waktu keberangkatan ke Prancis semakin dekat. Untuk mengisi waktu yang kosong, Sandra membantu Tante Nela di butik. Upah yang diberikan lumayan. Sandra jadi memiliki budget untuk perawatan wajah rutin. Hasilnya tidak mengecewakan. Jerawat di wajah Sandra hilang perlahan. Bekas lubang jerawatnya pun sedikit
teratasi. Untuk meraih kecantikan, memang tidak ada cara yang instan. Sandra sangat memahami itu.
semata. Tidak dipungkiri, sudah berkali-kali Sandra merasa tertarik dengan lawan jenis. Namun, saat menatap Edwin, rasanya lain. Hatinya menggebu, seperti ingin meluapkan untaian kata yang entah seperti apa rupanya. Cinta memang rumit. Sandra merasa gila karenanya.
Namun, Sandra masih memiliki hati, sehingga dua tangannya terulur, membalas pelukan Rimanda.
Sepertinya beban batin yang dialami gadis ini benar-benar dahsyat. Namun, Sandra masih belum bisa menerka, apa yang sebenarnya terjadi pada diri Rimanda.
dengan kedua tangan.
Apa salahku kalau Edwin tidak mencintaimu? Apa salahku kalau kamu terlihat menyedihkan, sehingga mengemis cinta dari seorang Edwin? Asal kau tahu, Edwin adalah ayah dari janin yang kukandung, San! Janin yang membuatku dilema. Kupertahankan, atau kugugurkan!”
“Nenek sihir? Huh!” Sandra mengibaskan sebelah tangan, lalu duduk di sofa dengan senyum lebar.
“Kau benar, Rim. Namun, satu hal yang kau lupa. Nenek sihir memiliki kekuatan untuk mengubah dirinya menjadi cantik. Lihat saja nanti.”
Jangan lupa tinggalkan komentar, follow blog, dan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Nanti akan langsung saya follback buat yang komentar langsung. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae dan FP Anisa AE biar dapat update info tiap hari ^^v