Anisa AE – Saya kaget bercampur ngeri dalam waktu satu minggu ini. Bagaimana tidak? Tetangga jarak dua rumah di sebelah kiri wafat. Disusul oleh tetangga jarak dua rumah di sebelah kanan. Rumah saya berada di tengah-tengah antara rumah duka. Berasa mati itu tinggal menunggu waktu dan tak bisa disemayani.
Apalagi sore tadi ketika sebuah foto diunggah di facebook. Foto seorang lelaki yang sangat tak asing dalam hidup saya, bahkan beberapa kali sempat ada cerita tentangnya di blog ini. Foto yang membuat hati saya menangis miris.
Beberapa tahun yang lalu saya mengenalnya. Sosoknya yang supel, baik hati, pintar, dan punya segudang ide yang bisa menarik orang lain. Ah, saya tidak hanya mengenal satu orang, tapi dua orang yang ke mana-mana selalu bersama, salah satunya saya sebut Arek Ganteng. Bahkan kami sempat melakukan bisnis kecil-kecilan yang melibatkan investor TKW dan polwan.
Sayangnya bisnis tersebut tidak berjalan dengan semestinya. Banyak sekali kendala yang menjadikan saya akhirnya mundur teratur dan mengembalikan semua uang milik investor. Padahal saat itu kami sudah memiliki beberapa pelanggan tetap yang sampai saat ini terus menanyakan produk yang tidak lagi diproduksi tersebut.
Sampai akhirnya, ayah dari Arek Ganteng wafat. Dia kembali ke kampung halaman untuk menemani ibunya dan merintis bisnisnya dari nol.
Sementara teman saya yang satunya, tidak tahu entah ke mana, walaupun rumahnya dekat dengan suami saya. Seluruh kontaknya sudah tidak bisa dihubungi lagi, padahal kami harus menyelesaikan beberapa hal. Sampai akhirnya saya lelah dan mengikhlaskan semuanya.
Beberapa tahun setelahnya, sore tadi. Saya melihat fotonya yang babak belur karena dikeroyok massa. Dia mengambil kotak amal, dibawa masuk ke kamar mandi. Saat itu ada seorang satpam yang melihat yang akhirnya menjadi korban. Saat dia lengah, satpam berteriak minta tolong.
Saya kaget, merasa tidak percaya dengan apa yang dia lakukan. Mungkin wajah mereka mirip. Bukankah kita punya wajah yang mirip dengan beberapa orang? Namun beberapa jam kemudian ada postingan nama dan alamatnya yang memang itu adalah dia.
Ah, Teman. Apa yang membuatmu buta? Padahal selama ini sepak terjangmu sudah sampai ke mana-mana. Banyak grup yang telah menjadikanmu admin. Tak hanya itu, kau bahkan menjadi juri pada acara beladiri bergengsi dan ikut acara di gedung DPRD.
Teman, saya merasa tertampar, apalagi Mas Ganteng yang ada di sana. Kami merasa tak bisa menemanimu ke jalan yang lurus, tak bisa memantau tiap gerakanmu lagi. Engkau seolah hilang bagai di telan bumi.
Teman, apa yang menyebabkanmu seperti itu? Bukankah kau bisa mengatakan kesulitanmu pada teman yang lain? Untuk apa kau permalukan diri sendiri dengan hal seperti itu? Ah, saya tak habis pikir.
Saya merasa kematian itu amat dekat. Hidup mati milik Allah yang tak bisa kita tawar lagi. Masihkah kita sombong? Masihkan menjasikan harta segalanya? Padahal di dunia ini, kita ibaratkan mampir untuk meneguk segelas air.
Jangan lupa tinggalkan komentar, follow blog, dan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Nanti akan langsung saya follback buat yang komentar langsung. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae dan FP Anisa AE biar dapat update info tiap hari ^^v
8 Comments. Leave new
Aku juga punya tmn gitu mb. Klo aku, posisinya diajak usahanya dia, rental motor. Modalnya percaya, wong tmn kuliah..aktivis demo..pembela rakyat (jaman mahasiswa).
Sekarang dia di terali besi mb..korupsi uang negara. Motor yang aku invest in masuk bisnis rentalnya..bablas juga.
Insyaallah ada gantinya, Mbak. 😀
Terus bangkit dan semangat berkarya……
😍
Terima kasih. 🙂
Sedih ih, ngebayangin pny tmn yg terjerumus ky gt 🙁
Iya, Mbak. Sedih banget. 🙁
masya Allah. uang memang bisa membutakan segalanya
Iya, Mbak. Naudzubillah ….