Anisa AE – Sudah lama rasanya saya tak punya teman. Lebih tepatnya tak lagi bisa mempercayai seseorang. Cukup sakit rasanya dikhianati oleh orang yang sudah sangat saya percaya dan itu tak terjadi satu-dua kali saja, tapi berkali-kali. Menyakitkan atau memang saya yang terlalu bodoh?
Sampai saya bisa percaya pada seseorang. Lelaki, tapi bukan selingkuhan.
Banyak yang berkata bahwa curhat dengan lelaki itu bisa bikin selingkuh dll. Toh kenyataannya kami berteman sampai bertahun-tahun dan tak ada kata selingkuh. Bahkan saya dan istrinya saat ini sama-sama hamil. Kami sering jalan berdua – dengan keluarga kami. Tak jarang malah saya yang tanpa suami (suami ke luar kota) jalan-jalan bersama keluarganya.
Yup, siapa lagi kalau bukan Keluarga Biru.
Ihwan adalah tempat sampah buat mengeluarkan segala keluh kesah. Entah itu masalah penerbitan, blogger, sampai pada keluarga. Pun sebaliknya. Tak jarang kami adu argumen atau saling mengolok, tapi itu malah yang menambah keakraban kami. Bisa sama-sama saling mengerti.
Bagaimana dengan istrinya ataupun suami saya? Mereka saling mengenal dan sepertinya mengerti. Sudah tak hanya di dunia maya, tapi kami seperti keluarga di dunia nyata.
Kenangan lucu adalah saat saya belajar bikin kue di rumahnya Ihwan. Sudah bukan rahasia lagi kalau Ivonie sangat ahli dalam membuat kue, kebetulan saya ada waktu luang dan punya kesempatan untuk belajar. Apa yang terjadi? Itu yang berputar di mixer, apa namanya? Lepas dari mixer saat mulai memixer. Tentu saja itu pengalaman paling mendebarkan, tapi lucu.
Di kesempatan lain, kami sering menghabiskan waktu untuk melakukan job review atau menghadiri acara blogger secara bersama-sama. Ya pastinya saya yang berangkat ke Kota Malang karena acara selalu dilaksanakan di sana. Review kuliner dan acara blogger menjadikan kami semakin akrab. Di mana ada saya, di sana ada keluarga biru, entah itu istrinya atau Ihwan.
Soal blogger jangan ditanya lagi, dialah teman satu-satunya yang tidak ’ember’ ketika saya menceritakan banyak hal tentang blogger. Apa yang dia tahu, saya pun tahu. Begitu juga dengan sebaliknya.
Dulu kami kenal di Malang Menulis saat sama-sama mendirikan penerbit indie. Bersaing? Tidak tuh. Bahkan kami saling berbagi informasi. Bagi saya, rezeki sudah ada yang mengatur, tak perlu saling sikut soal penerbitan. Itu pun berlaku di dunia blogger.
Ihwan yang mengenalkan pada saya bahwa blogger itu mengasyikkan. Bahkan bisa sampai dapat penghasilan bulanan dari ngeblog. Dia juga bukan type orang yang pelit, tempat saya ‘ngutang’ kalau pas bokek ataupun tidak bawa uang.
Kalau pas ke rumahnya, tempat pertama yang saya tuju adalah lemari es. Karena di sana biasanya banyak sekali makanan hasil buatan Ivon yang sangat memanjakan lidah. Hahaha. Tempat buat minta minum juga kalau haus. Wis seperti keluarga deh pokoknya, apalagi sejak mereka punya rumah sendiri. Nah saya kapan punya rumahnya? -,-
Kalau orang lain bilang ndeso pada saya kadang sungkan, si Ihwan enggak. Kadang malah terlalu jujur kalau mengomentari segala hal tentang saya. Tapi itu yang saya suka karena saya gak bisa melihat punggung sendiri. Eh entah dia ke orang lain gitu juga atau enggak.
Dulu kalau tidak bisa tidur, saya selalu hubungi dia. Kami WA-an terus karena saya yakin Aim belum tidur dan Ihwan selalu ngeblog malam hari. Beda dengan saya yang ngeblog di pagi hari dan biasanya memang tak bisa tidur malam hari.
Jika banyak yang pelit soal info job review, beda dengan Ihwan. Dia suka banget bagi-bagi info. Apalagi kalau feenya masuk dalam kategori lumayan. Gak pelit juga soal hadiah. Hahaha. Kadang kalau Ihwan menang, saya juga kecipratan hadiahnya.
Harapan saya, persahabatan ini akan terus berlanjut sampai kami menjadi kakek-nenek. Tidak pecah oleh hal-hal lain ataupun salah paham. Well, 3 tahun bukan waktu yang singkat untuk persahabatan kami.
Ini kisahku tentang teman ngeblog yang tidak sekadar teman. Bagaimana dengan kisahmu dan teman ngeblogmu?
GA Teman Nge-Blog |
26 Comments. Leave new
Semoga persahabatan dengan mas Ihwan tetap berlanjut dan tetap kerjasama dalam dunia perbloggingan ya mbak Anisa. Senangnya punya teman bisa berbagi ilmu 🙂
Semoga sukses GA nya mbak 🙂
Aamiin. Makasih
Justru teman yg seperti itu yg dicari, selalu support! 😀
Makasih …
semoga persahabatannya langgeng dan tulisan ini menang ya dalam GA 🙂
Aamiin. Makasih ^^
seneng memang kalau punya temen ngeblog ya, mbak?
aku cari temen ngeblog, aaahhhh
Hayuuuk
Blognya ganti tampilan juga, langsung ikutan giveaway.. 🙂
Tampilannya udah lama kok
jadi pengen nikah haha
Nah lho? Apa hubungannya? :v
Terharu bacanya, semoga persahabatan kita selalu membawa keberkahan dan kebaikan bagi kita Nis.
Maaf ya kalo aku ngomongnya terlalu jujur saat kasih masukan, nggak ada maksud menyinggung tapi demi kebaikan seorang sahabat.
Hahaha, koyok opo ae awakmu iku :v
Waaah asik ya kalo punya temen ngeblog kaya mbak Nisa ini. Sukses terus ya ngeblognya Mbaaaak 🙂
Makasiiih ^^
Subhanallah… semoga persahabatannya langgeng. eh, ni uda diumumiin belum pemenangnya?moga menang yo mb…
Aamiin. Belum pengumuman 😀
Masya Allah.. seneng bacanya.. saya juga sudah dari postingannya Keluarga biru. Semoga langgeng persahabatannya..^^
Terima kasih sudah ikut GA ini ya Mbak^^
Aamiin, makasih doanya
Saya jg dulu waktu SMA punya sahabat cowok, udah kayak saudara jg, tempat keluh kesah gundah gulana.. tapi sejak pisah kota karena lanjut kuliahnya beda jadi deh jarang ketemu tp sampe sekarang komunikasi tetap jalan wlo sesekali doang..
Semoga persahabatan Mbak sekeluarga dan Keluarga Biru terus selamanya, Aamiin.. ehyyaa gak rencana besanan aja skalian Mbak?'xiixix
Aamiin. Makasih doanya. 🙂
Hahaha, berantem mulu anaknya. 😀
Waah…senengnya bisa punya sahabat ngeblog sejati ya. Semoga sahabat selamanya ya… 🙂
Aamiin 🙂
Keren, saya merekomendasikan tulisan ini masuk nominasi! (Yunus)
Hehehe, udah pengumuman, Mas. Kalah 😀