Anisa AE – Menulis cerita remaja adalah peluang yang sangat besar untuk saat ini. Terbukti dengan banyaknya novel-novel remaja yang menuai banyak kesuksesan. Peminatnya adalah para remaja atau Young Adult (YA). Biasanya genre paling diminati oleh para remaja adalah genre romance atau romantis. Tau sendiri kan, anak abg itu suka yang cinta-cintaan gitu. Apalagi kalau ceritanya bisa sampai bikin baper pembacanya. Hehe, tapi untuk membuat cerita romance remaja itu juga butuh beberapa tips agar ceritamu disukai pembaca dan laris manis di pasaran. Sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya saja kalian harus lebih imajinatif dan belajar terus belajar. Lantas apa saja sih tips menulis cerita remaja yang wajib kita coba?
Baca juga :Â 6 Tips Menulis Novel Untuk Pemula
Sumber :Â http://www.youthincmag.com |
1. Kenanglah masa mudamu.
Eit, ini untuk yang udah tuwir dan masa mudanya sudah berlalu ya? :’D Eh, tapi kan anak zaman sekarang beda sekali sama zaman dulu? Nah, itulah gunanya Mbah Google kan? Kita bisa riset dari sana. Terus di akun sosmedmu kan banyak status remaja bertebaran tuh, status mereka juga bisa jadi bahan ceritamu lho. :v Hehehe. Asalkan jangan mengambil bahan cerita dari status yang alay ya, hehe. Ini bisa jadi salah satu tips menulis cerita remaja yang jitu lho. Nggak percaya? coba aja dulu, ya kan
2. Tulis dengan bahasa yang santai.
Bukan berarti nggak boleh nulis bahasa yang nyastra, ya? Tapi kita harus menyesuaikan dengan gaya bahasa anak remaja juga. Biasanya anak zaman sekarang gak terlalu suka sama bahasa yang terlalu berat dan susah untuk dipahami, mereka lebih suka dengan bahasa yang lugas dan lebih mudah dimengerti. Gak masalah juga sih diselipkan kata-kata yang puitis, asalkan tidak berlebihan yang akan membuat cerita jadi monoton.
Bahasa yang terlau baku juga tidak bisa dikatakan menjadi kriteria bagus sebuah cerita. Adakalanya karena penggunaan bahasa yang terlalu baku malah membuat pembacanya bosan. Pembaca lebih menyukai cerita dengan bahasa dari hati ke hati. Jadi lebih ada feel gitu, hehe.
3. Anak remaja suka dengan cerita cinta-cintaan.
Yups itu memang benar. Jadi, apapun genrenya selipin adegan romantis yang bikin remaja bilang “so sweeeeet.” :v Apalagi sampai membuat para pembacanya baper. Sebenarnya gak harus cerita yang bahagia, cinta sedih pun juga bisa menjadi daya tarik dari pembacanya. Apalagi sampai bikin nangis, wah itu membuktikan jika ceritamu sudah sukses. Sukses bikin baper. Wajib nih kamu praktekin tips menulis cerita remaja ini. 😀
Baca juga :Â Tips dan Trik Menembus Radar Malang, Jawa Pos
4. Sisipkan amanat yang mendidik
Nah, untuk tips terakhir, ini bisa dibilang tugas paling penting tapi juga lumayan sulit. Sisipkan pesan dan amanat yang mendidik. Setidaknya, ada pelajaran yang bisa mereka petik di balik kisah-kisah remaja yang abstrak. 🙂 Selain membaca ceritanya yang romantic, mereka akan memperoleh petuah yang bisa menjadi pelajaran bagi mereka.
Oke, itu tadi beberapa tips untuk menulis cerita remaja. Semoga artikel ini bisa membantu kalian yang ingin menulis cerita remaja. Jangan lupa untuk selalu belajar dan terus belajar. Kunci dari kesuksesan adalah konsisten. 🙂
Jangan lupa tinggalkan komentar, follow blog, dan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Nanti akan langsung saya follback buat yang komentar langsung. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae dan FP Anisa AE biar dapat update info tiap hari ^^v
12 Comments. Leave new
Wuaaaa … tips ini menggoda aku buat nulis fiksi lagi. Makasih banyak tularan semangatnya mba.
Sama-sama. 😀 Semangat, ya? 😀
NIce tips, boleh juga nih menulis tentang cerita para remaja.
Boleh-boleh. Ayo nulis. 😀
Ciee.. mengenang masa remaja.. bikin baper, baper, baper.. 🙂
Iya itu tips yang bagus buat novel remaja ya mbak, seolah kita masuk kembali menjadi mereka. Perasaan, aktivitas, penampilan dll, pokoknya harus mewakili remaja masa kini. Boleh dicoba nih 🙂
Betul banget, Mbak. 😀 Ayo dicoba
Wah jadi pengen belajar nih menulis tema remaja…tapi ga bakat kayaknya hahaha
Menurutku menulis bukan bakat sih. 😀 Kalau biasa nulis, pasti enak meramu ceritanya.
Point terakhir itu penting banget: edukasi. Pasti ceritanya punya nilai lebih
Iya mbak betul banget 🙂
Bikin cerita remaja suka membuatku baperan mba hihihi…tapi sebenarnya itu bagus kan ya? Lebih menjiwai saat menulis hehehe
Iya betul banget, semakin baper semakin semakin menyatu kita dengan sebuah tulisan 🙂