Sedang Menambal Ban |
Berbagi dan Menginspirasi
Anisa – Baru-baru ini di grup Arek Kepanjen mulai rame membicarakan tentang tukang tambal ban cantik di daerah Malang. Entah tepatnya Malang mana, karena sang pemberi info tidak menjelaskan lebih lanjut tentang berita yang diberikan.
Kenapa ramai? Karena tukang tambalnya adalah seorang wanita dengan pakaian mini (jadi ingat film montir-montir cantik). Selain semangat, pakaian yang digunakan pun sangat mendukung segala aktivitasnya.
Well, itu memang fenomenal. Tapi, sadarkah jika banyak wanita tangguh berhijab yang berada di sekitar kita? Tanpa sorotan dan tak banyak yang tahu. Memang sih, karena berhijab, jadi tak menarik lelaki untuk menggunakan jasanya. Apalagi dengan wajah pas-pasan dan umur yang tak bisa dibilang muda.
Awal postingan foto tersebut muncul di grup langsung dihapus admin. Sampai 2 x. Memang, grup A.K meminimalkan segala hal yang berbau pornografi, apa pun tujuannya (bravo buat admin). Memang tujuan wanita tersebut sangat mulia, membantu keluarga mencari nafkah. Tapi beberapa komentar-komentar di foto yang diunggah sangat miris, saya jadi malu sendiri.
‘Itu tambal ban atau jual paha?’
‘Bisa dibooking gak itu? Pahanya mulus banget oy!’
‘Bisa dibooking gak itu? Pahanya mulus banget oy!’
Hiks, sedih rasanya jika ada wanita yang mencari nafkah malah dipandang sebelah mata. Bukan karena pekerjaannnya, tapi karena pakaiannya. Saya juga tukang ojek, tapi hanya menjual jasa ojek, pun itu dengan izin suami. Andai mbak tersebut mau nambal ban dengan pakaian lebih tertutup.
Mbak Tambal Ban |
Saya dan teman sempat adu pendapat tentang hal itu, “Itu namanya rezekiku karna dapat cuci mata. Kok malah kamu yang sirik!”
“Balikkan aja posisinya, jika itu istrimu. Apa kamu mau pahanya dilihat orang? Bahkan dibagikan ke banyak orang!”
Dia cuma nyengir dan memalingkan muka. Bukan karena apa, karena saya tahu, tak ada seorang lelaki pun yang mau paha istrinya menjadi tontonan orang lain.
“Tapi kan memang kalo nambal ban itu gak bisa pake celana panjang!”
“Siapa bilang? Banyak tuh tukang tambal ban cowok yang pake celana training panjang!”
Well, ujung-ujungnya adalah soal pakaian mini. Mungkin jika tak memakai mini pun, akan banyak pelanggan yang nambal ban di sana. Toh Allah tak tidur dan pasti akan memberi untuk orang yang mau berusaha.
Akhirnya postingan itu tidak lagi dihapus oleh admin karena info itu juga dimuat di web nasional. Namun, tetap banyak wanita yang tak setuju jika mbak tersebut jadi berita fenomenal. Saya pun dapat membayangkan bagaimana jika suami saya nambal ban di mbak tersebut. Alamak!!!! Bisa mati cemburu nih.