Anisa AE – Baru-baru ini saya dikejutkan dengan kabar penculikan anak dengan moduk terbaru, berakting sok kenal dan terlalu ramah. Pencuik zaman now mungkin ikutan kelas drama sebelum melancarkan misinya menculik anak orang. Saya cukup waswas juga setelah membaca berita dari akun gosip di instagram juga berbagai media masa.
Akun di instagram ini membeberkan sebuah kejadian yang dialami oleh seorang ibu yang hampir saja mengalami kejadian anaknya diculik orang. Dalam postingan ini akun tersebut mengupload status facebook ibu yang saya juga nggak kenal sebenarnya, tapi nama akun facebook ibu itu adalah Pramestya Aniendita. Postingan di akun gosip ini dalam bentuk screenshotan status yang di buat oleh Pramestya.
Dalam status itu, Pramestya mengatakan agar lebih berhati-hati dengan modus penculikan baru-baru ini. Di status facebooknya, Pramestya mengatakan jika kejadian ini bermula di dalam kereta yang akan menuju rumah Ibunya, saya kurang faham tujuan mana. Yang jelas, Pramestya mengajak anaknya yang masih kecil di pangkuannya. Ketika di dalam kereta, ada sosok ibu-ibu paruh baya usia mungkin 60 tahunan dengan anak laki-laki kecil di sampingnya.
Awalnya Pramestya tidak menaruh curiga apa pun pada ibu ini, wong dia kira juga sama dengan penumpang lainnya. Bahkan ibu-ibu ini juga memberi nasihat pada Pramestya untuk berhati-hati dengan barang bawaannya, karena di dalam kereta banyak penumpang dan rawan kecopetan. Sampai puncaknya ibu-ibu ini mengorek-ngorek informasi tentang anak Pramestya, seperti menanyakan tanggal lahir, lahir di mana, umur berapa, kapan lahirnya, juga nama lengkap dari si anak.
Pramestya tentu curiga, wong nggak kenal kok ya nanya sedetail itu. Kalau pun ingin tahu dan baru kenal, biasanya orang cukup bertanya nama dan usia itu wajar. Lha ini sudah ngalah-ngalahi sensus penduduk. Atas dasar perasaan yang tidak enak pada ibu-ibu inilah Pramestya menjawab ibu itu dengan jawaban palsu, nama anaknya sengaja dipalsukan, karena dia sudah curiga.
Setelah kejadian tanya-tanyaan ini, ada kejadian heboh saat Pramestya turun dari gerbong kereta. Si ibu-ibu ini dengan sengaja membantu membawakan tas Pramestya sampai pintu keluar stasiun. Setelah itu, ibu ini dengan ngototnya meminta untuk menggendong anak Pramestya. Khawatir dengan hal yang tidak-tidak, Pramestya segera menepis permintaan ibu itu dan segera masuk ke dalam taxi atau mobil gitu yang ada di depan stasiun.
Baca juga : Little Hippo, Pilihan Ibu Hemat
Tanpa diduga, si ibu ini ikut naik ke dalam taxi, sambil terus meminta menggendong anak Pramestya. Karena tidak tahan, Pramestya keluar dari taxi tersebut. Ibu-ibu ini tiba-tiba teriak jika cucununya diculik, diikuti dengan anak laki-laki yang tadi bersama ibu-ibu itu juga menangis meneriaki jika adiknya akan diculik, diculik oleh Prammestya. Padahal Pramestya ibu kandungnya, huh.
Pramestya tidak terima dan mencoba untuk menyangkal sambil terus memeluk anaknya, tapi tiba-tiba ada lagi perempuan yang datang setelah itu dan mengaku-ngaku ibu dari anak Pramestya. Untungnya tadi Pramestya mengatakan nama palsu anaknya pada ibu-ibu itu, sehingga mereka bertiga yang mecoba menipu dengan lantangnya meneriaki nama anak Pramestya dengan sebutan yang salah.
Setelah terdengar kegaduhan ini, banyak orang di sekitar stasiun yang ikut melerai. Pramestya yang sudah sangat emosi meneriaki para penipu itu. Bagaimana bisa mereka mengajak anak kecil untuk ikutan nipu. Akhirnya para penipu ini kikuk tidak bisa berbicara apa pun, Pramestya segera diajak pulang ayah ibunya naik mobil.
Untung saja tidak sampai kejadian seperti kasus di pasar lalu, katanya juga ada penculikan bermodus sama. Tapi sang ibu kandung anak tidak bisa menyelamatkan bayinya. Ibu kandung dari bayi itu malah dicurigai akan menculik bayi, pelakunya dengan bebas pergi sambil membaya bayi hasil penipuannya.
Wah, benar-benar yaa. Penipu zaman now itu jago ngedrama. Sampai-sampai dengan mudahnya bisa membodohi orang banyak dan menculik anak orang seenak jidatnya. Heran juga, makin ke sini makin canggih strategi penipuan. Sepertinya jam terbang penipu sudah meningkat. Tentu kita wajib waspada dan meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan anak-anak.
Saya pun juga mempunya dua anak yang masih kecil. Satunya masih sekolah dasar, satu lagi masih balita usia belum genap dua tahun. Khawatir dengan keselamatan anak-anak, tentu kalian para orang tua merasakan apa yang saya rasakan. Nah, untuk menjaga anak-anak agar tidak sampai kejadian seperti yang dialimi Pramestya, saya menerapkan beberapa langkah berikut ini.
1. Jangan Biarkan Anak Terlalu Akrab Dengan Orang Lain
Bukanya apa-apa atau mengajari anak untuk jadi orang yang sombong yaa. Tapi ini salah satu antisipasi agar tidak sampai terjadi penculikan. Tahu sendiri kan, kalau anak-anak itu polos, tidak bisa mengenali mana orang baik dan mana orang modus.
Jadi, ajarkan anak untuk tidak berbicara terlalu akrab dengan orang yang baru ditemui. Dan jika anak masih terlalu kecil untuk memahami, jangan sesekali menitipkan anak pada orang yang baru dikenal. Wong orang zaman sekarang udah kenal aja masih ada yang tega, ya nggak sih?
2. Jangan Biarkan Anak Keluar Rumah Sendiri
Meskipun anak-anak sudah cukup untuk bermain di luar rumah, sebisa mungkin jangan izinkan jika keluar sendiri. Zaman sekarang itu penculik terbilang nekat dan nyalinya tinggi. Nyulik anak orang depan rumah sudah banyak ditemui.
Kalau saya memang protektif banget yaa soal anak-anak. Lebih baik anak saya diam di dalam rumah dan menghabiskan waktu sendiri daripada kelayapan main dengan temannya. Takutnya nanti ketemu sama orang-orang bermodus dan mereka tidak bisa membela diri karena sama-sama masih kecil. Kalau mau main sama temannya, saya prefer untuk mainnya di dalam rumah saja.
3. Jangan Tinggalkan Anak di Tempat Ramai
Seringkali kita saat mengajak anak ke pusat belanja atau pasar gitu misalnya, kita sering lalai meninggalkan anak sendirian dan kita sibuk dengan belanjaan. Khawatir saja gitu pas kita asyik pilih-pilih belanjaan, gak taunya anak kita udah dipilih orang terus diangkut gitu aja.
Gak mau kan? Baiknya kita bawa anak kita kemanapun kita keliling. Kalau rewel, yaudah ajak pulang aja. Biar gak rewel tuh ajak teman atau kerabat, kan bisa gantian jagain, hehe. Kalau sendiri mending nggak usah deh, ntar repot. Apalagi kalau anaknya dua kaya saya gini.
4. Memilih Baby Sitter
Sibuk dengan kerjaan sampai merasa kualahan menjaga anak? Pasti ada diantara kita yang merasa seperti ini. Kadang pun saya juga merasa jika pekerjaan saya sebagai owner penerbitan dan blogger cukup menyita banyak waktu, sementara waktu mengurus anak jadi kurang. Sempat berfikir untuk mencari baby sitter untuk menjaga anak saya yang paling kecil. Tapi keinginan itu saya urungkan, saya nggak tega kalau anak saya harus dijaga orang lain.
Apalagi barubaru ini di akun @lambeturah ada postingan seorang baby sitter yang menganiaya seorang anak kecil, masih bayi bahkan. Nyali saya semakin menciut untuk menitipkan anak saya pada baby sitter. Kalau pun terpaksa harus meninggalkan anak untuk urusan kerja, saya lebih memilih menitipkan pada kakak saya atau saudara yang mau menjaga anak saya. Kalau pun tidak ada, saya terpaksa cancel dulu jadwal bepergiannya.
Baca juga : 5 Tips Agar Sukses Menjadi Pejuang ASI
Tapi untuk yang mau memilih baby sitter anak, alangkah baiknya untuk meneliti dengan sangat asal-usul sampai kepribadian orang itu. Kalau bisa minta saja recommend dari teman atau saudara, kalau mereka sudah kenal baik, tidak masalah mempekerjakan orang itu. Kalau masih bingung dan ragu sebaiknya jangan deh.
Saya kira itu beberapa tips yang perlu digunakan sebagai antisipasi modus penculikan berkedok sok akrab kali ini. Tingkatkan kewaspadaan kita terhadap orang-orang sekitar. Apalagi sekarang juga musim pedofil kan? Duh serem yaa, masa depan anak-anak kita bergantung pada orang tua.
Kalau ada yang mau menambahkan cara antisipasi agar tidak sampai terjadi penipuan seperti ini boleh disharing ya ^^. Semoga anak-anak tetap terlindungi, amiin.
Jangan lupa tinggalkan komentar, follow blog, dan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Nanti akan langsung saya follback buat yang komentar langsung. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae dan FP Anisa AE biar dapat update info tiap hari ^^v
43 Comments. Leave new
Bener, mba.
Harus waspada dan siap siaga nih para orangtua dari para penculik anak yang semakin hari semakin cerdik.
Iya Mbak, aku juga kudu was-was mulai sekarang.
Ya ampun aku ketinggalan gosip banget sih.. Deg2an bgt bacanya, ada ya smpe tega begitu pelakunya sama2 seorang ibu loh.. Pdhl aku blm punya anak, tp kok ya nulis komentar masih terbawa deg2an.. Hhh
Kamu yang belum punya anak aja degdeg, apalagi saya wkwk.
wah ngeri juga ya dramanya dan modusnya, semoga tulisan ini banyak dibaca orang, sehingga tidak ada modus cara ini
Amiin ^^
Wah itu penipu kok kompak banget ya? Pantas saja jika ada orang yang kalah karena pelakunya banyak.
Iya betul, sekarang penipu pun juga komplotan.
Lho kang Djangkaru kok ada diaini,? Kapan nyampai kang?
Ooh mungkin sensus penduduk keliling kali mbakyu? oper bertanya eeh malah ketahuan…
Hahahaha, bisa jadi bisa jadi. 😀
Ini tentu menjadi bahan pengingat bagi kita kita ya mbakyu, untuk selalu mengawasi sekecil agar lolos dari sergapan predator, terkadang modus yang kaya begini bisa membuat kita tanpa curiga
Benar, Mas. Aduh, harus ekstra waspada sekarang.
serem ya modusnya…bisa2nya ngaku2 jadi neneknya…aku juga wanti2 ma anakku yg nomer 2 supaya ga mudah percaya ma orang asing..soalnya dia orangnya supel banget..
Itu dia, Mbak. Aku juga terus wanti-wanti anakku. Apalagi anakku ini supel dan gampang banget akrab sama orang.
haduuu ngeri ih
mereka semakin pintar dan banyak
plus berani juga
padahal di kereta dan stasiun sekarang sudah banyak petugas
harus tetap waspada, jangan sampai bingung sama barang bawaan tapi lupa sama anak
Maka dari itu, Mas. Canggih banget penjahat zaman sekarang.
Beneran deh modus penculikan sekarang bikin kita was was. Memang harus waspada banget. Semoga anak-anak kita selamat ya. Amin
Iya, Mbak. Aamiin …. 🙂
Semakin pinter aja ya penculik. Semoga kita semua terhindar dari modus penculikan seperti itu. Memang bener peran orangtua itu sangat penting ya, Teh..
Aamiin … 🙂
Kisah yg dikereta itu saya juga sempet baca. Agak shock..ya ampun ada2 aja ya modusnya jaman sekarang
Ckckckck
He eh. Heran deh. 🙁
serem, memutar balikan fakta ya mbaaak. Pasti kaget banget klo ternyata ibu itu mau nyulik. Modusnya bener2 deh >.<
Iya tuh. 🙁 Serem dan sangat menyebalkan.
aku baca cerita yang dikereta itu. itu serem banget. pernah baca juga yang mba mba malem2 distasiun disamperin ibu2 yang ngaku ibunya dan marah-marahin dia… aslikkkk jaman sekarang kudu banyak-banyak berdoa kalo lagi di tempat umum
Iya. 🙁 Moga-moga aja nggak ada lagi kejadian serupa.
Ngeri juga ya modusnya.
Kita emang harus selalu waspada emang sekeliling kita sekarang ini.
Iya, Mas. 🙁 Moga nggak ada kejadian gitu lagi.
orang-orang yang berniat jahat makin pintar mencari celah, sebagai orang tua harus ekstra waspada
Betul banget, Mbak. Moga kita semua dilindungi. :'(
saya belum punya anak..
nampakx modus kejahatan seperti penculikan anak ini dari dulu ada aja modus terbarunya.
para orang tua harus update informasi seperti ini nih.. untuk bekal melindungi anak2nya.
Bener banget. Semoga kita semua dilindungi, ya?
Ya ampun….serem banget >.< Terlalu polos dan jujur bisa sangat membahayakan ya zaman sekarang.
Betul, aku juga sampai merinding.
Wah ngeri juga ya mba modus penculikan zaman sekarang..
Orangtua dan para kakak harus lebih hati-hati nih dalam mengawasi adik kecil..
Betul, harus waspada mulai sekarang.
Belum ada artikel baru mbakyu… Yowes tak muleh sek
HAHA, banyak lho ya.
Melihat banyak kasus penculikan ngeri banget ya mba, yang menjadikan kita sebagai ibu tidak tenang.
Iya, Mbak. Jadi harus extra hati-hati jaga anaknya.
Baca ini jadi mikir dua kali pake baby sitter atau engak ya kak kalau udah lahiran.. Kalau tempat penitipan bayi gtu bagus ga ya kak Annisa? emang si kak suka takut yaaa harus bener2 orang yang kenal asal usulnya. Gabisa ngambil di sembarang tempatkarena kita harus tahu dulu karakter orangnya.. Kalau pake cctv ngaruh ga ya kak?
Mungkin harus pakai cctv tuh. Terus kalau pakai baby sitter harus orang yang emang benar-benar kenal, jangan orang yang belum tahu asal-usulnya.