Hai Sobat, berutang menjadi jalan pintas saat seseorang membutuhkan pinjaman uang atau mengalami masalah sehingga kekurangan uang. Tak segan saat ingin meminjam uang sampai mengemis dan memohon kepada saudara atau pun keluarga. Lalu, berjanji untuk melunasinya tepat waktu sesuai dengan kesepatan yang pada akhirnya tak berjalan dengan baik. Ya, seperti yang kita tahu rezeki dan musibah tidak pasti datangnya sehingga uang tidak pasti ada saat itu juga. Padahal kebiasaan berutang justru tak menyelesaikan masalah, tetapi malah menambahnya.
Banyak sekali yang berutang atau meminjam uang, tetapi tidak bisa melunasinya tepat waktu karena tidak ada uang. Terkadang orang yang berutang akan cenderung terus melakukannya, bahkan tak jarang menutup satu utang dengan utang lainnya. Pasti tak asing lagi dengan istilah ‘Gali lubang tutup lubang’ yang merujuk pada melunasi utang dengan utang. Hal ini bisa terjadi karena manajemen keuangan yang tidak baik, sehingga berutang untuk sekadar membayar utang.
4 Comments. Leave new
saya sebisa mungkin menghindari utang. selalu menyediakan dana cadangan dan dana darurat jika butuh uang yang darurat. Saya pribadi itu kalau punya utang merasa terbebani, makanya saya lebih baik mencukupkan diri dengan menghindari hal-hal yang konsumtif
Belum lama ini saya dicurhatin teman yang terlilit pinjol sana sini, Mbak .. duh ngenes.
Padahal pinjamannya gak penting2 amat lalu cara dia gali lobang tutup lobang. Kasihan.
Ngeri aku mba bayangin yang sudah terlilit hutang gini. Apalagi pinjol. Emang harus sedia rem pribadi, buat mengkontrol keinginan yang nggak prodktic
Iya Mbak, ngerii. Salah seorang kawan pernah curhat. Dia jadi punya kebiasaan gali lubang tutup lubang.