Anisa AE – Banyak sekali berseliweran berita soal Pak Mario Teguh di sosmed. Tidak hanya sosmed, bahkan di situs berita online, televisi, sampai para blogger juga. Sampai mengalahkan berita kopi sianida dan berita-berita lainnya. Sayangnya saya tak tahu kasus sebenarnya, lebih tepatnya tak mau tahu.
Saya yang tidak punya televisi dan memang jarang melihat berita gosip, mulai penasaran dengan beritanya. Ada cerita apa sih??? Dan sejujurnya sejak saya menulis tulisan ini, hanya dua tulisan yang saya baca. Itu pun dari postingan blog di teman dan keduanya mengajak share tentang kasus yang lagi booming ini. Akhirnya saya tahu kasusnya.
Lantas, bagaimana tanggapan saya? No komen. Tak ada yang perlu ditanggapi dan diulas lebih lanjut. Lho kok malah adem ayem? Saya bukannya adem ayem, tapi lebih ke geregetan.
Baca Juga : Wahai Orang Tua, Sayangi Kami
Please deh, kenapa sih pada suka makan bangkai Pak Mario Teguh?? Apa untungnya buat kita? Apa akan dapat duit? Apa bakal dapat ketenaran? Apa akan dibilang orang paling update soal gosip? Coba beri tahu saya, apa untungnya nyinyir soal Pak Mario Teguh?
Daripada kita makan bangkai Pak Mario Teguh, lebih baik coba kembalikan situasi bagaimana jika kita berada dalam posisi Pak Mario. Jangan bilang gak mungkin jadi Pqk MT, karena Allah itu bisa membalikkan keadaan seseorang semudah membalik telapak tangan. Bahkan, kita tak tahu apa yang akan terjadi esok. Bisa jadi masalah kita malah lebih besar dari Pak MT. Bedanya, kasus Pak MT diekspos media, kasus kita ‘hanya’ ke saudara dan tetangga.
Ini sebenarnya warning untuk saya sendiri, karena bukan tidak mungkin jika suatu saat saya pun mengalami apa yang dialami Pak MT. Bahkan bisa lebih buruk dari itu.
1. Sadari
Sadari bahwa Pak Mario Teguh juga manusia biasa yang juga bisa salah. Sama seperti kita. Walaupun terkadang banyak sekali tulisan-tulisannya yang seolah hidup itu indah, namun pastinya hidup beliau juga tak akan semulus jalan tol. Sama seperti kita.
2. Mencoba
Mencoba berdamai dengan hati. Cukupkan melihat gosip dan mulai memilih dan memilah berita. Pantas atau tidak untuk dikonsumsi. Ya, walaupun awalnya sangat berat, tapi sekali lagi, tak ada salahnya mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
3. Rasakan
Rasakan jika posisi kita di pihak Pak Mario Teguh dan keluarganya. Pantaskah hal seperti ini dikonsumsi oleh publik? Rasakan bagaimana perasaan Pak Mario beserta keluarganya saat banyak sekali tudingan yang mengarah pada mereka. Walaupun tak semua menjelekkan, tapi tetap saja rasanya sakit. Dapat musuh satu saja rasanya sangat banyak, sedangkan teman 1000 saja masih kurang.
4. Perdalam
Tak ada salahnya membuka hati dan memperdalam belajar agama. Karena di dalam agama apa pun tidak ada anjuran untuk menggunjing orang lain. Bahkan di dalam Islam pun menggunjing bagaikan memakan bangkai. Tidak hanya itu, siapa pun tahu bahwa tajamnya lidah bisa lebih tajam 1.000 kali lipat daripada tajamnya belati.
Lidah (tulisan) bahkan bisa membunuh seseorang, tidak hanya satu, bisa jadi sampai sekeluarga dan keturunannya. Berbeda dengan belati yang hanya bisa membunuh satu orang.
Semoga kita semua dijauhkan dari memakan bangkai siapa pun, tidak hanya bangkai Pak Mario Teguh. Daripada kita melakukan sesuatu yang tak bermanfaat seperti itu, lebih baik kita membagikan sesuatu yang bermanfaat.
Sekali lagi, keadilan adalah milik Allah. Kita tidak boleh menjudge seseorang dari sudut pandang kita maupun sudut pandang orang lain. Hanya Allah yang tahu siapa yang benar dan salah. Jangan sampai pahala kita berkurang hanya karena sesuatu yang tidak bermanfaat.
Jangan lupa follow blogku dan tinggalkan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae biar dapat update info tiap hari. ^^
42 Comments. Leave new
Masalah ini rame bangeet dibahas dimana-manaa ya mbaa 🙂
Iya …
Akuuh setujuuuuh
Hahahaha
Pro n kontra pasti selalu ada, lover n hater pasti banyak jadinya ada kasus begini bikin rame.
Iya nih
Betul banget,
Aku kasian sama pak mario dan bu linna
Banyak bgt yg nyinyirin
Semoga beliau senantiasa bersabar
gatal juga tangan ini tiap lgi onlene, googling beritanya pak mario, tapi sebatas baca saja, ambil hikmahnya, gak niat buat komen atau menyalah2kan mbakk….#
Benar. Diambil hikmahnya saja
setuju mba, sebetulnya ini masalah keluarga MT, tapi kenapa org2 pada ikut campur ya….
Budaya kepo, Mbak
Sedih ya smpai terbuka gitu aibnya=(
Iya 🙁
Semua diawali dari layar televisi.
Lalu banyak yang ikut mengomentari, pro dan kontra
Penjelasan bukan membuat berita menjadi sepi, malah menjadi-jadi.
Semoga kita bisa lebih arif dalam menyikapi setiap keadaan.
Salam hangat dari Jombang
Salam hangat juga
Setuju banget Mbak. Gimana ya, ngenes aja sih melihat masalah orang tua – anak jadi konsumsi publik. Kalau ada yang nyetatus/buat tulisan tentang kasus ini tapi isinya yang gimana2 gitu saya pilih hide aja status/beritanya. Saya juga nggak ngerti kenapa ada orang mau habiskan waktu & tenaga buat bikin akun socmed (IG) khusus gosip2 yang katanya lebih hot dibanding gosip di TV.
Menurutku itu slah satu bentuk pembodohan
hanya bisa prihatin terhadap pak Mario dan Kiswinar, semoga masalah mereka cepat selesai, amin..
Aamiin
aku no comment sih, bingung yang bener yang mana sebenernya..
Iya nih mbak 🙁
Orang yang sukses, biasanya dijatuhkan dari masa lalunya. Ketoke om Mario kena sendiri omongan di salah satu serialnya. Ning yo jenenge menungsa mesthi ana salah e.
Aku sih berharap mereka bisa rukun lagi, biar penonton bisa ikut lega #eh
Wallahualam. 🙂 Tapi kami juga berharap mereka bisa rukun lagi. Aamiin
Bener banget mbak. Ahaha.. Apasih orang2 kayak gak punya dosa aja. Mending bikin puisi, cerpen, melukis, dll.. Lbh bermanfaat
Benar, 🙂
maka, sebagai orang muda,berhati-hatilah dengan yang kita sebarkan di internet hari ini, karena itu bisa menjadi fitnah masa depan yang menjatuhkan kita (MT)~salam hangat utk semua kekasih hati kita
Salam hangat juga. 🙂
Produk2 gosip nyatanya emang digemari oleh masy indonesia. Itu knpa drama MT dan yg mengaku anaknya ini laris manis bak kacang goreng di tv. Miris ya mba hehe
Iya. 🙁 Lagi-lagi yang diuntungkan penjual kacang goreng. :(:p Hehehe bercanda
Sy juga memilih untuk tdk berkomentar. Bener kata mbak, apa untungnya coba? Lebih baik waktu untuk mengkritik beliau dipakai utk introspeksi diri sendiri kan? 🙂
Benar. Lebih baik kita merenung. Sudah benarkan langkah kita di dunia?
Akuh juga enggak punya tivi, Mbak..hehe…
Hehehe … lebih aman begitu. :p
Ini berita hitz bangettt jeung hehe.
Iya memang, Jeng. 😀
Sekedar tau beritanya tapi memilih untuk ngga terus-terusan mau tau perkembangannya. Setuju banget bahwa yang begini bukan ngga mungkin satu saat terjadi sama diri kita. Mendingan kita woles aja ya, mba :D.
Bener! 😀 Sip deh buat kamu
Aku juga termasuk yang paling ga update soal kasus MT ini, mba. Hanya mendenger sekilas, dan karenanya tak pernah berusaha utk menyimpulkan. Takut salah. Aku sepakat denganmu, Mba. Biarkan sajalah mereka berkicau dan bertarung, ga perlu kita tambahin, karena nasib kita sendiri belum jelas ke depannya, ya. 🙂
Benar, Mbak. 🙂 Nggak kebayang andai kita yang mengalami itu. Pasti rasanya sakit juga. 🙁
Sebenarnya aku milih nggak berkomentar, tapi karena mbak berat sebelah, terpaksa aku komentar disini. Bagaimana jika mbak berada di posisi Kiswinar? Saya tahu itu tidak mungkin, karena mbak mencontohkan berada di posisi pak Mario. Mbak tidak memahami perasaan anak yang nggak diakui. Tetapi ada segelintir orang diluar sana yang diperlakukan seperti Kiswinar. Salah satu dari segelintir orang itu adalah aku.
Di sini saya gak berat sebelah lho. Hanya menegaskan bahwa tidak ada gunanya menggunjing orang lain. Contoh lain pun banyak, gak hanya Mario Teguh.
Jangan bergosip karena gak ada untungnya. Bacanya jangan pakai emosi, tapi dengan kepala dingin agar mengerti apa yang dimaksudkan.
Ada paragraf ini : Ini sebenarnya warning untuk saya sendiri, karena bukan tidak mungkin jika suatu saat saya pun mengalami apa yang dialami Pak MT. Bahkan bisa lebih buruk dari itu.
Paragraf ini : Please deh, kenapa sih pada suka makan bangkai Pak Mario Teguh?? Apa untungnya buat kita? Apa akan dapat duit? Apa bakal dapat ketenaran? Apa akan dibilang orang paling update soal gosip? Coba beri tahu saya, apa untungnya nyinyir soal Pak Mario Teguh?
Paragraf ini : Lidah (tulisan) bahkan bisa membunuh seseorang, tidak hanya satu, bisa jadi sampai sekeluarga dan keturunannya. Berbeda dengan belati yang hanya bisa membunuh satu orang.
Semoga kita semua dijauhkan dari memakan bangkai siapa pun, tidak hanya bangkai Pak Mario Teguh. Daripada kita melakukan sesuatu yang tak bermanfaat seperti itu, lebih baik kita membagikan sesuatu yang bermanfaat.
Sekali lagi, keadilan adalah milik Allah. Kita tidak boleh menjudge seseorang dari sudut pandang kita maupun sudut pandang orang lain. Hanya Allah yang tahu siapa yang benar dan salah. Jangan sampai pahala kita berkurang hanya karena sesuatu yang tidak bermanfaat.
Mohon maaf jika tulisan ini menyinggung, tapi saya sama sekali tidak menyinggung soal kasus. Hanya soal GUNJINGANNYA.